Bukittinggi Menuju Kota Tujuan Penelitian Sejarah

id LOMBA ARSIP

Bukittinggi Menuju Kota Tujuan Penelitian Sejarah

Seorang warga menunjukkan salinan arsip bernilai sejarah berupa teks yang disertakan dalam lomba arsip di Bukittinggi, Rabu(6/12). (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Lomba arsip bernilai sejarah yang dilaksanakan Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, diharapkan dapat menjadikan daerah itu sebagai tujuan penelitian.

"Di Sumbar dan sekitarnya banyak kampus yang punya jurusan sejarah. Bila kebutuhan penelitian untuk arsip tersedia, mahasiswa akan datang ke sini," kata akademisi Universitas Andalas sekaligus juri lomba arsip tersebut, Prof Gusti Asnan, di Bukittinggi, Rabu (6/12).

Ia mencontohkan ketika melakukan penelitian mengenai Indonesia, dirinya harus mencari arsip hingga Leiden, Belanda, karena hampir semua informasi sejarah Indonesia ada di tempat itu.

"Bila nanti ada mahasiswa yang mau meneliti Bukittinggi, mestinya datang ke Bukittinggi tidak jauh-jauh ke daerah lain. Dengan lomba arsip diharapkan arsip-arsip yang dimiliki masyarakat dapat dimunculkan dan membantu kegiatan penelitian," ujarnya.

Menurut dia, hal itu juga akan mendukung pariwisata setempat karena dalam penelitian biasanya tidak dilakukan sendirian dan membutuhkan waktu sehingga dapat menambah jumlah kunjungan wisatawan dan okupansi hotel.

Dia memperkirakan bila mahasiswa sudah melakukan penelitian ada kemungkinan kegiatan itu juga diselingi aktivitas berwisata, menikmati kuliner setempat, dan mengabadikan lewat foto yang diunggah ke media sosial.

"Kalau sudah begitu, sekalian pariwisata Bukittinggi bisa lebih dikenal," katanya.

Ia mendorong pemerintah setempat dapat menciptakan masyarakat sadar arsip, sedangkan tujuan lomba arsip dapat dicapai.

Pemkot Bukittinggi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar lomba arsip bernilai sejarah dengan tema Penyelamatan dan Pelestarian Arsip Bernilai Sejarah sejak Oktober 2017.



Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bukittinggi Novri mengatakan lomba dilaksanakan agar bukti perjalanan bangsa dapat dipertahankan dan menjadi bahan belajar bagi generasi muda.

"Sekarang sedang tahap penilaian setelah selama Oktober dan November 2017 warga mengumpulkan arsip yang dimiliki, hasilnya diumumkan pada 22 Desember 2017 saat hari jadi kota," katanya. (*)