Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman Sumatera Barat menjamin ketersediaan gas elpiji tiga kilogram bersubsidi di daerah itu hingga akhir 2017.
"Pemerintah daerah telah mengadakan koordinasi dengan pihak pangkalan maupun distributor gas elpiji terkait ketersediaan hingga akhir tahun," kata Kepala Dinas Perindutrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Pariaman Gusniyetti Zaunit, di Pariaman, Rabu.
Khusus kuota atau jumlah gas yang disediakan untuk Kota Pariaman selama satu tahun ujar dia, yaitu sebanyak 788.667 tabung atau setara dengan 2.366 Metrik Ton (MT).
Jumlah tersebut katanya akan dibagi ke 50 pangkalan yang ada di kota berjuluk Tabuik tersebut. Kemudian diteruskan hingga ke masyarakat dan warung atau kedai.
Sebelumnya ketersedian gas tiga kilogram memang mengalami kelangkaan di Kota Pariaman, hal itu disebabkan beberapa hal diantaranya kuota untuk masyarakat setempat dibeli oleh penduduk dari kabupaten tetangga, katanya.
"Pada dasarnya kebutuhan itu cukup, hanya saja kadang pihak pangkalan di daerah perbatasan juga menjual ke masyarakat dari kabupaten lain sehingga terjadi kekurangan," ujar dia.
Pemerintah daerah ujar dia, juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Pariaman kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak menggunakan gas tiga kilogram bersubsidi.
Surat edaran tersebut setelah melakukan musyawarah dengan pihak terkait seperti Pertamina agen, pangkalan, dan instansi terkait lainnya.
Beberapa poin yang tercantum dalam surat tersebut diantaranya, dalam pendistribusian gas tiga kilogram pihak agen wajib mengantarkan hingga ke alamat pangkalan.
Kemudian pembelian gas tiga kilogram oleh masyarakat miskin dilakukan di pangkalan dengan ketentuan maksimal dua tabung dan tiga tabung bagi pelaku usaha mikro dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp17 ribu.
Sementara itu Rafki (43) salah seorang pemilik warung di Pariaman mengaku ketersediaan gas tiga kilogram masih sulit didapatkan dari pihak pangkalan.
"Tidak selalu tersedia, terkadang sulit diperoleh gas tiga kilogram tersebut," ujar dia.
Pihaknya mengaku terpaksa menjual Rp25 ribu kepada masyarakat karena membeli ke pihak perantara sebesar Rp23 ribu. Jika membeli ke pangkalan untuk jumlah banyak tidak dilayani. (*)
Berita Terkait
Pelaku UMKM di Kota Pariaman didominasi oleh perempuan
Selasa, 28 September 2021 11:22 Wib
Pariaman usulkan 6.400 pelaku UMKM peroleh BPUM ke pusat
Kamis, 17 September 2020 13:32 Wib
Sambut normal baru, Pariaman dorong pelaku IKM mulai berproduksi
Jumat, 29 Mei 2020 16:10 Wib
Ada Food Truck Festival di Pariaman
Rabu, 18 Desember 2019 17:00 Wib
Ragu dengan alat ukur pedagang, pembeli bisa timbang ulang belanjaan di Pasar Pariaman
Selasa, 8 Oktober 2019 16:47 Wib
15 persen koperasi di Pariaman miliki aset di atas Rp1 miliar, ada koperasi guru SD beraset Rp8 miliar
Kamis, 29 Agustus 2019 17:23 Wib
Tiket mahal berdampak ke daerah, omzet UMKM oleh-oleh Pariaman turun 40 persen
Rabu, 27 Februari 2019 16:32 Wib
20.000 pengunjung ditargetkan kunjungi even Pariaman Expo 2018
Rabu, 15 Agustus 2018 12:44 Wib