Cuaca Ekstrem, Masyarakat Solok Waspadai Bencana Alam

id POLRES SOLOK AMBLAS

Cuaca Ekstrem, Masyarakat Solok Waspadai Bencana Alam

Bupati Solok, Gusmal saat meninjau komplek Mapolres Arosuka yang terkena musibah Longsor, Senin (4/12) (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Bupati Solok, Gusmal, mengimbau masyarakat waspada terhadap bencana mengingat cuaca ekstrem akhir-akhir ini di wilayah Sumatera Barat.

Gusmal di Arosuka, Rabu (6/12) menyebutkan, tingginya curah hujan disertai angin kencang semenjak sepekan terakhir di sebagian wilayah di Kabupaten Solok perlu diwaspadai masyarakat, terutama terhadap ancaman longsor, banjir, dan pohon tumbang. Seperti musibah longsor di Mapolres Arosuka beberapa hari yang lalu.

"Kewaspadaan dini adalah senjata mengatasi bencana. Selain curah hujan cukup tinggi, dilaporkan angin kencang turut menyertai perubahan iklim sepanjang sepekan terakhir. Sehingga masyarakat di daerah-daerah rawan bencana harus lebih waspada," ujarnya.

Ia mengatakan jangan menunggu musibah datang, setelah itu baru waspada. Namun kewaspadaan harus diingat setiap saat, serta memperhatikan berbagai hal disekitar kita yang dapat mengancam keselamatan.

Seperti menyingkirkan pohon besar tumbuh disekitar pekarangan rumah, menghentikan aktivitas yang berpotensi berujung longsor, dan memperbaiki sanitasi tersumbat.

Apalagi daerah Kabupaten Solok ini terdapat sejumlah kawasan rawan bencana, diantaranya beberapa nagari tersebar di Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, X Koto Diatas, Payung Sekaki, Hiliran Gumanti, Gunung Talang, Bukit Sundi serta kecamatan lainnya.

Sebagian penduduk di daerah rawan bencana ini justru tidak sedikit membangun dan menempati rumah di tebing, lereng bukit, yang pada sewaktu-waktu lahan tersebut bisa saja ambruk. Seperti halnya musibah longsor yang terjadi di beberapa nagari tahan lalu, selain telah menimbulkan kerugian materi juga merenggut korban jiwa.

"Kita tidak ingin hal serupa kembali terulang seperti yang terjadi Jorong Rawang Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, makanya masyarakat perlu tetap waspada," katanya.

Grafis Rawan Bencana di Kabupaten Solok Berdasarkan BPBD setempat sebagai berikut, untuk ancaman Gunung Talang dikhawatirkan Kecamatan Danau Kembar, Lembang Jaya, Gunung Talang, Lembah Gumanti dan Kubung.

Ancaman longsor dikhawatirkan terjadi di Kecamatan Bukit Sundi, Lembah Gumanti, Kubung, Pantai Cermin, Lembang Jaya, Tigo Lurah, Payung Sekaki, dan Gunung Talang.

Untuk Puting beliung hampir merata di 14 kecamatan di kabupaten Solok, Kebakaran hutan dikhawatirkan Kecamatan Payung Sekaki, X Koto Singkarak, Gunung Talang, Tigo Lurah, dan X Koto diatas.

Sedangkan Daerah rawan banjir di Kecamatan Sungai Lasi, Kubung, Bukit Sundi, dan X Koto Singkarak.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Solok, Dasril mengatakan telah berupaya memberikan pengertian pada masyarakat, terutama yang bermukim di tepi sungai atau dibukit dan sekitar tebing agar tidak mendirikan bangunan apalagi cuaca sekarang ekstrim, hujan lebat disertai angin sering terjadi yang dikhawatirkan menyebabkan bencana.

"Tapi, mereka beralasan orangtua mereka dulu juga membangun rumah dikawasan itu. Padahal mereka sudah tau, selain ancaman banjir bandang, mereka juga terancam longsor, ujarnya.

Saat ini, pihaknya tengah berupaya mengusulkan pada Pemerintah untuk melakukan normalisasi sungai serta lokasi rawan bencana lainnya. Ia berharap dengan lokasi rentan bencana seperti itu, hendaknya kita masyarakat waspada, cepat tanggap dan saling menjaga jika terjadi bencana. (*)