Pasaman Barat Canangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

id SBS

Pasaman Barat Canangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto membuka selubung tanda dicanangkannya Germas dan SBS di daerah itu, Selasa (5/12). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) mendeklarasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), Selasa (5/12).

Melalui pencanangan itu, Pemkab Pasaman Barat, Syahiran menergetkan pada tahun 2018 masyarakat sudah menghentikan prilaku SBS.

Pencanangan dan deklarasi tersebut juga dilakukan penyampaian komitmen bersama 40 Kepala Jorong di Pasaman Barat yang masih dianggap belum melakukan Germas SBS.

Pencanangan tersebut dihadiri oleh Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Imran Agus Nurali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Mery Yuliesday, Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto, Ketua PKK Pasbar Ny. Yunisra Syahiran, Ketua GOW Ny. Sifrowati Yulianto, Ketua DWP Ny. Harnina Manus Handri, Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Haryunidra serta Forkopimda Pasaman Baratn

Sebelum melakukan pencanangan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Pasaman Barat, kegiatan di mulai dengan pola hidup sehat yakni senam maumere yang diikuti ratusan ASN di lingkungan Pemkab Pasbar.

Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto mengatakan Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan beban ganda penyakit karena masih adanya penyakit infeksi.

Meningkatnya penyakit tidak menular dan penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era tahun 1990, penyakit menular seperti ispa, tuberkulosis, dan diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan.

Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi).

Tahun 2015 penyakit tidak menular seperti stroke, penyakit jantung koroner (PJK), kanker dan diabetes justru menduduki peringkat tertinggi, katanya.

Sebuah pembelajaran berharga di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik.

Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibanding di tingkat dasar.

Untuk itulah, katanya, melalui Germas yang bertugas melaksanakan kampanye gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dalam bentuk kegiatan sosialisasi, penggalangan komitmen dan pencanangan Germas.

Kabupaten Pasaman Barat telah melaksanakan kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat dengan tujuan akhir universal access (100-0-100) pada tahun 2019, namun Pasaman Barat berjanji akan tuntas atau tercapai pada tahun 2018," ujarnya.

Pada kesempatan ini, 40 jorong yang ada di Pasaman Barat ikut mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan sebagai langkah nyata Kabupaten Pasbar, tegasnya.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Imran Agus Nurali, menganjurkan untuk masyarakat Pasaman Barat dan ASN untuk banyak bergerak atau berakktifitas.

Apalagi, sebagai pekerja kantoran banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan. Maka, melakukan senam bersama yang terkena sinar matahari pagi salah satu gerakan hidup sehat.

Angka tertinggi yang meninggal dunia pada tahun 2014 adalah stroke yang dimulai dengan hipertensi dan kolesterol. Untuk itu, kita dalam kehidupan sehari-hari sangat dianjurkan untuk makan buah dan sayuran, serta bergerak selama 20 menit. Setiap bulan dianjurkan untuk cek kesehatan, sarannya.

Menurutnya dengan banyaknya penyakit berbahaya seperti stroke dan hipertensi membuat BJPS Kesehatan defisit anggaran sekitar Rp9 triliun. Penyakit stoke, hipertensi, jantung koroner ada yang pengobatan sampai seumur hidup dan itu butuh biaya yang besar.

Selain itu, menggalakkan Germas juga dihimbau oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Mery Yuliesday agar selalu mengutamakan pola hidup sehat. Salah satunya dengan berhenti merokok kepada perokok aktif, karena perokok aktif menularkan bahaya kepada perokok pasif.

Mungkin bagi ibu-ibu tidak bisa atau takut menasehati bapak-bapak, maka untuk itu kepada Bapak-Bapak agar berhenti merokok, terutama di area terbuka, ruangan publik. Sebab, perokok pasif yang menikmati asap rokok itu lebih berbahaya, katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Haryunidra didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Pasbar, Gustrizal mengatakan pencanangan Germas ini diikuti 300 orang peserta dari seluruh nagari yang ada di Pasbar.

"Melalui pencanangan ini maka Germas akan disosialisasikan kepada masyarakat sampai ketingkat kejorongan," katanya.

Ia mengatakan Germas merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan derjat kesehatan masyarakat dengan pendekatan multi sektor.

"Tentunya peran semua pihak sangat diharapkan untuk mengampanyekan Germas ini kepada masyarakat. Terutama Camat, Wali Nagari dan Kepala Jorong," harapnya.

Pada kesempatan itu selain mendeklarasikan komitmen bersama Kepala Jorong uga dilakukan penanandatangan komitmen bersama menuju hidup sehat untuk mewujudkan Pasaman Barat sehat.

Selain itu juga dilakukan cek kesehatan, makan buah bersama ditenda yang disediakan oleh panitia sebagai bentuk kampanye hidup sehat. (*)