Agar Mampu Bersaing, Pariaman Latih Pelaku IKM Tingkatkan Kualitas Produk

id PELATIHAN IKM

Agar Mampu Bersaing, Pariaman Latih Pelaku IKM Tingkatkan Kualitas Produk

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Pariaman Gusniyetti Zaunit, memberikan arahan saat pelatihan kemasan bagi pelaku IKM, di Pariaman, Selasa (5/12). (ANTARA SUMBAR/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman mengadakan pelatihan kemasan bagi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di kota itu untuk meningkatkan nilai tambah produk.

"Pelatihan ini bertujuan agar hasil usaha pelaku IKM di Pariaman lebih memiliki nilai jual dan daya saing di pasaran," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Pariaman Gusniyetti Zaunit, di Pariaman, Selasa (5/12).

Ada 20 pelaku IKM makanan ringan dan kerajinan yang dilatih langsung oleh pemerintah provinsi dan Pemkot Pariaman.

"10 pelaku IKM makanan ringan dari Kampung Perak Kecamatan Pariaman Tengah dan 10 pelaku kerajinan seperti bordir, sulaman, dan rajutan," katanya.

Selama ini, para pelaku IKM dinilai belum maksimal dalam menyajikan dan mengemas hasil produk yang dibuat, sehingga berdampak pada omzet pedagang.

Sebagai contoh, pelaku IKM tidak ada mencantumkan komposisi makanan, label halal, tidak adanya izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan kemasan yang hanya menggunakan cara manual.

Bahkan masih ada kemasan yang direkat menggunakan api serta merek produksinya hanya dari kertas lalu diperbanyak. Hal tersebut, katanya, dinilai mengurangi nilai jual serta kemauan masyarakat untuk membeli produk itu.

"Padahal kerajinan maupun makanan ringan yang ada di Kota Pariaman itu bermutu, enak, gurih dan lain sebagainya namun belum memiliki kemasan menarik sehingga masih sulit berkembang pesat," ujar dia.

Ia menilai dengan adanya pelatihan kemasan kepada pelaku IKM tersebut, akan meningkatkan penjualan karena masyarakat lebih tertarik untuk membeli.

"Pemerintah menghindari para pelaku IKM yang menjual makanan maupun kerajinan dengan kemasan asal-asalan saja karena dapat merusak citra daerah" katanya.

Meskipun sedikit mengalami penambahan biaya produksi, pihaknya menilai barang yang sudah dikemas sebaik mungkin memiliki nilai jual lebih tinggi serta memiliki daya saing.

Sementara itu Ani salah seorang pelaku IKM makanan ringan Ladu Arai Pinang mengatakan pelatihan kemasan tersebut berguna dan bermanfaat bagi usaha yang ditekuninya.

"Selama ini kami memang menjual makanan ringan dengan kemasan yang belum maksimal, hal tersebut karena minimnya pengetahuan dan pelatihan," kata dia. (*)