Kunjungan Turis Asing ke Sumbar Naik 11,02 Persen, Didominasi Wisatawan Malaysia

id turis asing

Kunjungan Turis Asing ke Sumbar Naik 11,02 Persen, Didominasi Wisatawan Malaysia

Wisatawan asing kunjungi objek wisata di Kota Padang. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada Oktober 2017 mencapai 4.826 orang atau meningkat 11,02 persen dibandingkan September 2017.

"Pada September 2017 wisatawan asing yang berkunjung ke Sumbar mencapai 4.347, Oktober 2017 naik menjadi 4.826 orang," kata Kepala BPS Sumbar, Sukardi di Padang, Selasa.

Menurut dia kunjungan Oktober 2017 masih didominasi oleh wisatawan asing dari Malaysia mencapai 3.325 orang diikuti Australia 205 orang, Thailand 57 orang, Perancis 41 orang, Inggris 40 orang, Amerika Serikat 28 orang, Jerman 15 orang, Jepang 14 orang, Tiongkok 14 orang, Korea Selatan 9 orang dan negara lainnya 1.232 orang.

"Sejak Januari sampai Oktober 2017 jumlah pelancong asal Malaysia yang berkunjung ke Sumbar sudah mencapai 32.913 orang," ujarnya.

Kunjungan wisatawan pada Oktober 2017 memberikan kontribusi sebesar 0,49 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 976.038 orang.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) karena jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan akan didata lewat bandara kedatangan.

Sementara Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar menyarankan pemerintah provinsi bisa belajar dari Malaysia bagaimana strategi menggaet wisatawan berkunjung ke daerah itu.

"Saat ini sudah ada penerbangan langsung dari Padang ke Malaysia ini merupakan peluang namun harus diakui jumlah warga Sumbar yang datang ke Malaysia lebih banyak ketimbang orang Malaysia yang ke provinsi ini," kata Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah.

Menurutnya Malaysia mempromosikan wisatanya terus menerus dengan membentuk badan khusus serta melakukan promosi dengan maksimal.

Kemudian Malaysia juga menyiapkan beragam infrastruktur dan fasilitas yang membuat wisatawan nyaman.

Sebab kunci agar orang mau berwisata itu adalah mampu melihat dan memenuhi kebutuhan wisatawan, bahkan kantor perdana menterinya sendiri juga bisa dikunjungi, jelasnya.

Ia mengakui biro perjalanan yang ada di Sumbar jauh lebih nyaman membawa warga Sumbar ke Malaysia ketimbang membawa warga Malaysia ke Sumbar.

"Kalau membawa orang Sumbar ke Malaysia sesudah kunjungan tidak ada masalah, tapi membawa orang Malaysia ke sini kami khawatir banyak keluhan mulai dari infrastruktur hingga toilet," ujarnya.

Selain itu harga penginapan di Malaysia juga lebih murah bayangkan saja paket tahun baru tiga hari dua malam bisa dapat Rp1,7 juta untuk hotel bintang tiga, sedangkan di Bukittinggi untuk hotel saja satu malam sudah Rp2,5 juta.

Ia menggarisbawahi kalau Sumbar ingin lebih banyak dikunjungi wisatawan asing maka benahi infrastruktur dan pahami kebutuhannya. (*)