Kawal Pilkada, Panwaslu Pariaman Gandeng Pemilih Pemula

id PANWASLU PARIAMAN

Kawal Pilkada, Panwaslu Pariaman Gandeng Pemilih Pemula

Sekretaris Panwaslu Kota Pariaman Riky Falantino memberikan keterangan saat kegiatan sosialisasi Pilkada pada pemilih pemula. (ANTARA SUMBAR/Muhamaad Zulfikar)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Pariaman, Sumatera Barat, menggandeng para pemilih pemula agar ikut serta mengawasi jalannya Pemilihan Kepala Daerah 2018 di kota itu.

"Pemilih pemula merupakan salah satu mitra strategis Panwaslu dalam membantu mengawal jalannya Pemilu di Kota Pariaman," kata Ketua Panwaslu Pariaman, Elmahmudi di Pariaman, Senin.

Para pemilih pemula dari tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat hingga perguruan tinggi diharapkan bisa menjadi personel pengawas partisipatif dalam menyukseskan rangkaian Pilkada 2018.

Pilkada periode 2013, persentase suara dari pemilih pemula berkisar 20 hingga 30 persen. Diharapkan pada 2018 selain memberikan hak pilih juga bisa mengawal jalannya pesta demokrasi tersebut.

Ia menjelaskan salah satu alasan Panwaslu menjadikan pemilih pemula sebagai sasaran sosialisasi pengawasan partisipatif adalah rasa keingintahuan yang cukup tinggi.

"Para mahasiswa dan pelajar memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, oleh karena itu perlu penjelasan dan bimbingan politik yang sehat agar ikut serta memilih sekaligus mengawasi," ujar dia.

Kemudian alasan lain, para pemilih pemula dinilai cukup banyak menggunakan media sosial sehingga bisa dijadikan mitra strategis dalam mengawasi Pilkada melalui internet.

Selain itu para pemilih pemula juga perlu diawasi dan diarahkan agar tidak terjebak di dalam politik praktis atau kampanye hitam dari pasangan calon tertentu.

Lebih jauh Panwaslu Pariaman juga akan mengadakan nota kesepahaman dengan beberapa sekolah khususnya organisasi pelajar maupun kemahasiswaan dalam mengawal Pilkada 2018.

Sementara itu Rinto salah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota itu mengatakan pengawasan partisipatif oleh Panwaslu dibutuhkan dalam memberikan arahan yang tepat kepada pemilih pemula.

"Mahasiswa membutuhkan pengetahuan seputar Pilkada, agar tidak terjebak dalam praktik politik yang salah. Kemudian juga membantu penyelenggaraan Pemilu dalam menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan tersebut," ujarnya. (*)