Wako Pariaman Dukung Branding "Taste of Padang"

id Mukhlis Rahman

Wako Pariaman Dukung Branding "Taste of Padang"

Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman. (Antara)

Pariaman, (Antara) - Wali Kota Pariaman Sumatera Barat (Sumbar) Mukhlis Rahman mengatakan mendukung penuh penetapan branding pariwisata "Taste of Padang" yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi.

"Saya termasuk orang yang mendukung penuh branding pariwisata Sumbar dan mengusulkan nama tersebut karena dinilai telah mencakup seluruh aspek," kata dia, di Pariaman, Rabu.

Ia menilai branding pariwisata Sumbar "Taste of Padang" yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi telah mewawakili seluruh daerah.

Menurutnya adanya pro dan kontra di tengah masyarakat terkait persoalan branding pariwisata Sumbar tersebut merupakan bentuk demokrasi yang terbuka antara pemerintah dengan masyarakat.

Namun katanya semua pihak harus tetap menghargai keputusan atau kebijakan yang telah diambil oleh perwakilan 19 kabupaten dan kota dalam hal tersebut.

"Kita menghargai perbedaan setiap adanya keputusan, namun penetapan kebijakan itu tentunya sudah melewati sejumlah kajian yang mendalam," ujar dia.

Kemudian kata dia, alasan lain yang menjadi pendukung branding pariwisata Sumbar tersebut karena Kota Padang merupakan cerminan atau gerbang utama provinsi itu.

Namun katanya, Kota Padang juga harus banyak berbenah lagi terutama kerapian dan kebersihan di sekitar objek wisata agar citra atau branding yang disandang tidak sia-sia.

Pihaknya beranggapan apabila wisatawan dari daerah luar mengunjungi provinsi itu juga menyambangi Kota Pariaman, Kabupaten Padangpariaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Pesisir Selatan dan lainnya.

Wali Kota dua periode tersebut juga meminta para pengkritik di berbagai daerah agar tidak mengutamakan ego nama daerah masing-masing.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menetapkan "Taste of Padang" sebagai branding pariwisata provinsi itu melalui rapat paripurna dengan perwakilan 19 kabupaten dan kota.

"Awalnya konsultan memberikan tawaran Taste of Padang Culture of Minang. Namun dengan beberapa pertimbangan, maka ditetapkan hanya mengambil frasa pertama," kata dia.

Ia mengatakan itu terkait upaya pengembangan wisata Sumbar dengan menetapkan "branding" untuk "dijual" pada wisatawan.

Pertimbangan itu menurutnya terkait masukan dari Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet yang menyampaikan secara budaya dan sejarah, daerah kepulauan itu tidak termasuk Minangkabau. Hingga frasa Culture of Minang tidak dapat disebut telah merepresentasikan 19 kabupaten dan kota di Sumbar.

Padahal menurut dia, Mentawai adalah salah satu tujuan wisata turis mancanegara jika datang ke Sumbar, terutama untuk menikmati gelombang dan ombak untuk olahraga surfing. (*)