Setelah Swasti Saba Padapa, Kabupaten Solok Kini Terima Penghargaan Swasti Saba Wiwerda

id KABUPATEN SEHAT

Setelah Swasti Saba Padapa, Kabupaten Solok Kini Terima Penghargaan Swasti Saba Wiwerda

Bupati Solok Gusmal (kiri) menerima penghargaan Swasti Saba Wiwerda Kabupaten Kota Sehat (KKS). (ANTARA SUMBAR/Humas Pemkab Solok)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menerima penghargaan Swasti Saba Wiwerda Kabupaten Kota Sehat (KKS) dari Kementerian Kesehatan RI. Ini merupakan prestasi peningkatan setelah kabupaten itu sebelumnya menerima Swasti Saba Padapa.

Panitia Pelaksana Diah Indrajati di Jakarta, Selasa (28/11) mengatakan Anugrah Swasti Saba diberikan kepada 122 kabupaten/kota dan tiga provinsi sebagai tim Pembina Kabupaten Kota Sehat terbaik yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penyerahan Swasti Saba diadakan setiap dua tahun sekali dan merupakan kerjasama antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan melalui peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 Nomor 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat.

Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para kepala daerah yang hadir dan berkomitmen penuh mendukung penyelenggaraan program Kabupaten Kota Sehat,

"Semoga melalui penghargaan ini dapat menginspirasi kepala daerah lainnya," ujarnya.

Dalam penghargaan ini terdapat tiga kategori yaitu suatu Swasti Saba Padapa (pemantapan), Swasti Saba Wiwerda (pembinaan) dan Swasti Saba Wiistara (pengembangan).

Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan dalam memajukan pembangunan di Indonesia khususnya pembangunan kesejahteraan kesehatan, diharapkan sekali wawasan kesehatan dan lingkungan tempat tinggal di kabupaten/kota untuk ditingkatkan.

Ia menyebutkan penyerahan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah terhadap pelaksanaan program Kabupaten Kota Sehat.

Semua itu karena masyarakat telah berperan secara aktif sebagai subjek maupun obyek pembangunan kesehatan, serta berkiprah sebagai agen perubahan.

Menkes mengharapkan penguatan koordinasi dapat terus ditingkatkan, disertai dengan pemberdayaan masyarakat serta kesehatan.

"Kalau masalah investasi kita di masa yang akan datang adalah kewajiban kita bersama menjadikan negara yang lebih berkualitas sebagai modal pembangunan," ujarnya.

Ia menekankan penghargaan ini bukan merupakan tujuan utama, poin penting dari KKS yaitu koordinasi lintas sektor pemerintahan, pemangku kepentingan dan masyarakat, yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pembangunan berwawasan kesehatan dan lingkungan.

Acara dihadiri Menteri Kesehatan Dirjen Kesmas Anung Sugihanto, Plt. Dirjen Bangda Kemendagri Diah Indrayati, Bupati Solok Gusmal, Ketua TP-PKK Persatuan Kabupaten Solok Desna Devi Gusmal, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Sri Efianti, Kepala BKD Kabupaten Solok Djoni, Kepala PU Perum Deni Prihatniatni. (*)