Tingkatkan Produksi Padi, Padangpariaman Tingkatkan Sarana Prasarana Teknologi Pertanian

id PANEN PADI

Tingkatkan Produksi Padi, Padangpariaman Tingkatkan Sarana Prasarana Teknologi Pertanian

Staf Ahli Bidang Sosial, Bidaya dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Taslim menggunakan mesin 'combine harvester' atau pemanen kombinasi pada panen raya di Lubuk Alung, Selasa (28/11). Mesin pemanen kombinasi tersebut merupakan salah satu teknologi terbaru yang dimiliki pemerintah setempat untuk mengefisiensikan waktu panen padi di daerah itu. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, mengupayakan meningkatkan sarana dan prasarana teknologi pertanian guna menggenjot produksi padi di daerah itu.

"Kita selalu mencari bantuan baik ke pusat maupun provinsi agar kerja petani kita lebih efisien serta terjadi peningkatan produksi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padangpariaman, Yurisman Yakub saat panen raya padi di Lubuk Alung, Selasa (28/11).

Ia mengatakan dengan adanya teknologi pertanian maka daerah itu dapat memproduksi padi jauh lebih besar dari produksi padi tahun ini yaitu sekitar 300 ton.

Untuk itu, pihaknya beberapa waktu lalu mengunjungi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian untuk mencari peluang penambahan sarana pertanian di daerah itu.

Namun, untuk mendapatkan peluang tersebut pihaknya akan terus menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan produksi padi dengan sumber daya yang ada.

"Selama tidak ada permasalahan maka kita dapat melebihi target yaitu 312 ton per tahun," ujar dia.

Ia menyebutkan salah satu bentuk teknologi pertanian terbaru yang digunakan di daerah itu dalam menanam padi yaitu sistem jajar legowo yang diterapkan secara bertahap kepada petani.

Ia menjelaskan pada sistem tanam tersebut pihaknya dapat meningkatkan produksi padi sebanyak 30 persen dari semula.

"Misalnya dalam satu hektare sawah biasanya dapat memproduksi padi satu juta populasi padi maka dengan sistem itu maka akan bertambah menjadi 1.300 populasi," katanya.

Sedangkan alat panen, pihaknya memiliki tujuh mesin 'combine harvester' atau pemanen kombinasi untuk efisiensi memanen padi.

"Selain itu kita juga memiliki enam traktor roda empat untuk mempermudah petani dalam bertani," ujarnya.

Menurutnya jumlah teknologi tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani apalagi jumlah klompok petani di daerah itu mencapai 1.116 kelompok.

Ia mengatakan mesin pemanen kombinasi dan traktor roda empat merupakan bantuan dari pemerintah pusat yang harga satuannya mencapai ratusan juta sedangkan anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) itu terbatas.

Ia menambahkan pihaknya akan tetap meanggarkan dana untuk memenuhi teknologi pertanian lainnya melalui APBD serta mendorong anggota DPRD Padangpariaman untuk menyalurkan dan pokok pikirannya dengan membeli alat teknologi pertanian. (*)