Padang, (Antara Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit meminta pihak-pihak yang tidak sepakat dengan "branding" wisata, Taste of Padang tidak hanya berkomentar di media sosial, tetapi harus memberikan solusi yang konkret.
"Kami apresiasi perbedaan pendapat. Kalau ada usulan lain yang mempunyai dasar dan kajian yang kuat, kami akan terima untuk dibahas lagi," kata dia di Padang, Senin.
Ia mengatakan itu terkait polemik "branding" wisata Sumbar yang ditetapkan yaitu "Taste of Padang" terutama pada media sosial.
Ia menilai kritik yang diberikan tanpa solusi yang memiliki dasar, hanya akan memperkeruh suasana dan menjadi batu ganjalan bagi kemajuan pariwisata daerah.
Apalagi jika yang memberikan kritik itu adalah pihak-pihak yang sebenarnya diundang dalam Focus Group Discussion (FGD) namun tidak datang.
Terkait "branding" yang telah ditetapkan "Taste of Padang", ia mengatakan masih bisa diubah, namun batas waktu yang tersedia sangat sempit, yaitu sebelum dilaporkan oleh konsultan pada Kementerian Pariwisata.
"Saya sudah minta Kepala Dinas Pariwisata untuk menghubungi konsultan agar menunda pelaporan. Sekarang kita tunggu solusi dari pihak-pihak yang tidak sepakat. Tetapi dasar dan kajiannya harus kuat, tidak hanya asal mengusulkan," kata dia.
Sebelumnya Wagub Sumbar, Nasrul Abit menetapkan "Taste of Padang" sebagai branding pariwisata provinsi itu melalui rapat paripurna dengan perwakilan 19 kabupaten dan kota.
Awalnya konsultan memberikan tawaran Taste of Padang Culture of Minang. Namun dengan beberapa pertimbangan, maka ditetapkan hanya mengambil frasa pertama.
Pertimbangan itu, menurutnya terkait masukan dari Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet yang menyampaikan secara budaya dan sejarah, daerah kepulauan itu tidak termasuk Minangkabau. Hingga frasa Culture of Minang tidak dapat disebut telah merepresentasikan 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Padahal, Mentawai adalah salah satu tujuan wisata turis mancanegara jika datang ke Sumbar, terutama untuk menikmati gelombang dan ombak untuk olahraga surfing.
Pendapat itu didukung Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur dan Bupati Solok, Gusmal yang mengingatkan bahwa 'branding' yang dibuat benar-benar harus merepresentasikan Sumbar secara utuh.
Berdasarkan pertimbangan itu, akhirnya, "branding" wisata Sumbar yang disepakati adalah Taste of Padang.
"Branding" diperlukan untuk menentukan keunggulan wisata sebuah daerah yang bisa menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.
"Branding" itu tidak dibuat secara serampangan, tetapi melalui banyak kajian dan diskusi hingga bisa diterima semua kabupaten dan kota di Sumbar, juga bisa menarik bagi wisatawan.
Namun, "branding" itu menuai polemik di tengah masyarakat, terutama dalam penggunaan kata Padang yang dinilai tidak bisa mewakili seluruh daerah di Sumbar. (*)
Berita Terkait
Supardi : Sumbar kehilangan sosok negarawan di diri Nasrul Abit
Minggu, 29 Agustus 2021 12:40 Wib
Selamat Jalan Nasrul Abit
Sabtu, 28 Agustus 2021 13:07 Wib
Mantan Wagub Sumbar Nasrul Abit meninggal dunia
Sabtu, 28 Agustus 2021 9:47 Wib
Gubernur Sumbar doakan kesembuhan mantan Wagub Nasrul Abit
Senin, 23 Agustus 2021 22:41 Wib
TASPEN serahkan tabungan hari tua mantan Wagub Sumbar
Selasa, 30 Maret 2021 13:49 Wib
Nasrul Abit langsung telpon Mahyeldi setelah gugatan ditolak MK
Selasa, 16 Februari 2021 20:22 Wib
MK juga tolak gugatan yang diajukan Cagub Sumbar Nasrul Abit-Indra Catri
Selasa, 16 Februari 2021 18:05 Wib
Jabatan berakhir, Wagub Sumbar titip pengentasan Mentawai dari daerah tertinggal
Jumat, 12 Februari 2021 10:12 Wib