Citilink Siapkan Tiga Bandara Antisipasi Gunung Agung

id Citilink

Citilink Siapkan Tiga Bandara Antisipasi Gunung Agung

Maskapai Citilink (ANTARA SUMBAR/Maril Gafur)

Serang, (Antara Sumbar) - Maskapai berbiaya murah Citilink Indonesia menyiapkan tiga bandara alternatif sebagai antisipasi terhadap erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali.

"Berdasarkan koordinasi manajemen, Citilink Indonesia telah mempersiapkan beberapa rencana tanggap bencana seperti pengalihan penerbangan yang terganggu asap maupun abu vulkanik Gunung Agung ke beberapa bandara terdekat," kata Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny S Butarbutar dalam keterangan tertulis di Serang, Minggu (26/11).

Dia mengatakan persiapan sejumlah bandara sebagai tujuan pengalihan penerbangan ini juga diaesuaikan dengan kondisi di lapangan.

"Jika abu vulkanik tertiup ke arah barat maka penerbangan akan dialihkan ke Lombok dan Kupang, sedangkan jika angin bertiup ke arah timur maka dialihkan ke Surabaya, Yogyakarta atau Solo," katanya.

Benny mengatakan pihaknya mewaspadai perkembangan terkini kondisi erupsi Gunung Agung, Karang Asem Bali yang dilaporkan mengalami peningkatan sejak Sabtu (25/11).

"Hingga saat ini, Citilink Indonesia terus melakukan kordinasi ketat dengan sejumlah instansi dalam mewaspadai segala perkembangan erupsi Gunung Agung di Bali," ujarnya.

Selain melakukan pemantauan secara ketat, Citilink Indonesia juga melakukan kordinasi secara internal untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi.

Berdasarkan laporan dari pengamatan satelit milik BMKG dan hasil pantauan visual beberapa pilot yang terbang di atas Bali, kondisi Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Lombok Praya saat ini belum terkena dampak peningkatan aktifitas Gunung Agung.

"Kedua bandara Ngurah Rai Denpasar dan Lombok Praya masih beroperasi secara normal, aman dan lancar, namun seluruh station pendukung juga sudah siaga jika diperlukan," kata Benny.

Hingga saat ini, manajemen Citilink Indonesia terus melakukan kordinasi yang erat serta mempersiapkan segala rencana yang mungkin dapat terjadi dari berkembangnya erupsi Gunung Agung. (*)