Harga Kopi Arabika di Solok Terus Meningkat, Capai Rp55.000 Per Kilogram

id Kopi Arabika

Harga Kopi Arabika di Solok Terus Meningkat, Capai Rp55.000 Per Kilogram

Kopi Arabika. (Antara Sumbar/Novia Harlina)

Padang, (Antara Sumbar) - Harga kopi arabika di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, terus meningkat dari Rp25.000 per kilogram pada 2016 menjadi Rp55.000 pada 2017, kata Pengurus Koperasi Solok Radjo, Firman.

"Dengan membaiknya harga kopi tersebut, petani mulai bersemangat menanam dan merawat kopi," katanya dihubungi dari Padang, Jumat.

Menurutnya setelah dibeli dari petani, pihaknya mengolah hasil kebun tersebut menjadi kopi asalan atau kopi yang sudah melewati proses pemanggangan biasa.

Pada 2016, kata dia Koperasi Solok Radjo membeli kopi kepada petani 10 ton per tahun, dan 2017 masih stabil dengan jumlah yang sama.

"Pada 2018 kami menargetkan akan membeli kopi dari petani sebanyak 25 sampai 30 ton," ujar dia.

Kemudian di koperasi juga diproduksi beberapa kopi yang diberi nama Solok Radjo dengan harga jual Rp90.000 per kilogram, Kerinci Radjo Rp90.000, dan Labah Rimbo Rp100.000.

Terkait perkembangan komoditas kopi saat ini, ia menilai pasarnya sudah ada sesuai dengan kualitas barang.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan produksi kopi di Sumbar mencapai 15.670 ton per tahun serta sudah banyak diekspor ke luar negeri.

"Luas area perkebunan kopi mencapai 20.754 hektare," kata dia.

Ia menyebutkan daerah penghasil kopi arabica atau perkebunan kopi di atas 1.000 meter di atas permukaan laut yakni Kabupaten Solok, Agam, Solok Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman Barat.

Masing-masing daerah tersebut, ujar dia memiliki cita rasa yang berbeda. Misalnya sama-sama kopi arabica, namun rasa dan aroma setiap daerah memiliki khas masing masing. (*)