Branding Wisata Sumbar "Taste Of Padang"

id Nasrul Abit

Branding Wisata Sumbar "Taste Of Padang"

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit memberikan pengantar kegiatan pembangunan komitmen destination branding Sumbar pada salah satu hotel di Padang, Jumat (24/11). (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

Padang, (Antara Sumbar) - Wagub Sumbar, Nasrul Abit menetapkan "Taste of Padang" sebagai branding pariwisata provinsi itu melalui rapat paripurna dengan perwakilan 19 kabupaten dan kota.

"Awalnya konsultan memberikan tawaran Taste of Padang Culture of Minang. Namun dengan beberapa pertimbangan, maka ditetapkan hanya mengambil frasa pertama," kata dia di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan itu terkait upaya pengembangan wisata Sumbar dengan menetapkan "branding" untuk "dijual" pada wisatawan.

Pertimbangan itu, menurutnya terkait masukan dari Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet yang menyampaikan secara budaya dan sejarah, daerah kepulauan itu tidak termasuk Minangkabau. Hingga frasa Culture of Minang tidak dapat disebut telah merepresentasikan 19 kabupaten/kota di Sumbar.

Padahal, Mentawai adalah salah satu tujuan wisata turis mancanegara jika datang ke Sumbar, terutama untuk menikmati gelombang dan ombak untuk olahraga surfing.

Pendapat itu didukung Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur dan Bupati Solok, Gusmal yang mengingatkan bahwa 'branding' yang dibuat benar-benar harus merepresentasikan Sumbar secara utuh.

Berdasarkan pertimbangan itu, akhirnya, "branding" wisata Sumbar yang disepakati adalah Taste of Padang.

"Ini kesepakatan bersama dan menjadi kewajiban bersama juga untuk mensosialisasikannya," kata Nasrul.

"Branding" diperlukan untuk menentukan keunggulan wisata sebuah daerah yang bisa menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.

'Branding' itu tidak dibuat secara serampangan, tetapi melalui banyak kajian dan diskusi hingga bisa diterima semua kabupaten dan kota di Sumbar, juga bisa menarik bagi wisatawan.

Konsultan yang ditunjuk untuk melakukan kajian 'branding' pariwisata Sumbar, Ahmad Makruf mengatakan proses yang dilalui untuk survei, kajian serta diskusi sudah cukup panjang menghabiskan waktu sekitar dua bulan.

Logo Wonderful Indonesia sebagai "brand" utama menjadi pedoman dalam membuat "branding" itu. Artinya bentuk logo tidak boleh jauh berbeda dan warna yang digunakan juga harus disesuaikan.

Ia menyebutkan Sumbar memiliki kekayaan adat dan budaya serta keindahan alam. Semua itu harus dikerucutkan menjadi sebuah "branding" berupa frasa sederhana yang mudah diingat dan menarik, sekaligus menggambarkan keunggulan wisata Sumbar.

Untuk logo berdasarkan hasil survei, Rumah Gadang paling merepresentasikan Sumbar dengan persentase 85 persen dibandingkan Jam Gadang (9 persen) dan rendang (6 persen).

Kemudian kata "Padang" paling merujuk pada Sumbar dengan persentase 75 persen dibandingkan Minangkabau (19 persen) dan West Sumatera (9 persen).

Kata "Padang" itu, sekaligus merujuk pada keunggulan soal rasa, terutama terkait kuliner. Karena itu slogan yang diusung mengarah pada unsur rasa (taste).

Puluhan slogan yang diusulkan sebelumnya seperti ,rancak bana', 'Padang the Soul of Minang', 'Soul of Padang', 'Saluang', 'Bundo Kanduang' dan 'Taste of Padang Culture of Minang', kemudian mengerucut terus hingga akhirnya tinggal satu.

Melalui proses panjang, maka siluet Rumah Gadang dengan lima warna sesuai warna pada logo Wonderfull Indonesia dinilai paling tepat untuk "branding", sementara slogan yang diambil adalah Taste of Padang Culture of Minang.

Tetapi pada akhirnya "branding" yang disepakati adalah Taste of Padang dengan penyesuaian warna pada logo. (*)