Polda Sumbar Periksa SPBU Milik Pertamina yang Menjual Pertalite Bercampur Air

id Polisi

Polda Sumbar Periksa SPBU Milik Pertamina yang Menjual Pertalite Bercampur Air

Kasubdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumbar AKBP Andry bersama petugas memeriksa SPBU milik PT Pertamina di kawasan Mato Aia Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Jumat (24/11). Sejumlah kendaraan masyarakat mogok mendadak setelah mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU itu. (Antara Sumbar/Mario Nst)

Padang, (Antara Sumbar) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat memeriksa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina di kawasan Mato Aia, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang yang diduga menjual bahan bakar jenis Pertalite bercampur air kepada konsumen.

Kami melakukan pemeriksaan mencari penyebab hal ini terjadi, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, kata Kasubdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) AKBP Andry di Padang, Jumat.

Ia mengatakan petugas juga telah mengambil keterangan dari korban yang mengisi kendaraannya dengan bahan bakar jenis pertalite bercampur air di SPBU yang berada di kawasan Mato Aia Kecamatan Padang Selatan Kota Padang.

Menurutnya setelah melakukan pemeriksaan terhadap tangki penyimpanan BBM, ia melihat ada genangan air di atas tutup tangki.

Air tersebut mengalir dan memenuhi bagian atas tangki dan diduga merembes ke bawah dan menyebabkan bercampur dengan air.

Hal ini diduga menjadi penyebab bahan bakar bercampur dengan air, karena tutup tangki selalu tergenang air, kata dia.

Ia mengatakan tangki penyimpanan seharusnya kering dan tidak berisi air. Namun ketika diperiksa tangki penuh dengan air yang mengalir dari sebuah pipa yang berada di dalam tangki.

Kita juga telah mengumpulkan sejumlah keterangan yang menjadi penyebab persoalan ini dan selanjutnya kasus ini dipegang oleh Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Sumbar bidang Indagsi, katanya.

Satpam SPBU Harry Dharma mengatakan bahan bakar jenis pertalite ini datang pada Kamis malam (23/11). Sejak peristiwa itu terjadi hingga kini bahan bakar jenis Pertalite tidak dijual lagi.

Terkait tangki penyimpanan yang bocor, kami selalu melakukan pemeriksaan. Apabila ada air masuk kami langsung membersihkannya, katanya. (*)