Menurut Akademisi Ini Cara Mencegah Obesitas

id Putra Santoso

Menurut Akademisi Ini Cara Mencegah Obesitas

Dr Putra Santoso. (ANTARA SUMBAR/ M R Denya Utama)

Padang, (Antara Sumbar) - Akademisi dari jurusan Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumbar, Dr Putra Santoso mengatakan manusia perlu mengiramakan aktivitas pada siang dan malam untuk mencegah kegemukan atau obesitas dan penyakit diabetes.

"Ini kaitannya dengan sistem kerja dalam tubuh yang membutuhkan keseimbangan khususnya dalam asupan nutrisi," ujarnya di Padang, Jumat (24/11).

Menurutnya beberapa yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan tersebut yakni berpuasa dan tidur secukupnya pada malam hari serta menekan asupan nutrisi.

Dalam penelitiannya berpuasa yang benar dan sesuai syariat dapat mengendalikan nafsu makan yang tinggi. Karena saat berpuasa akan dihasilkan hormon-hormon yang akan membantu dalam keseimbangan metabolisme dan aktivitas lainnya.

Salah satu yang dihasilkan yakni hormon khusus untuk mengatur saraf pengendali nafsu makan yang ada di otak. Hormon tersebut mampu merangsang saraf kemudian memerintahkan untuk tidak mengkonsumsi banyak makanan.

Secara ilmiah dapat dibuktikan dalam penelitian dengan ujicoba menggunakan mencit atau tikus yang secara persamaan genetik dan sensitivitas pada rangsangan memiliki kedekatan dengan manusia.

Dalam penelitiannya dibandingkan antara tikus yang dipuasakan dengan tikus yang tidak dipuasakan selama satu bulan, dengan catatan tata cara mirip puasa manusia.

Kemudian tikus pada kedua perlakuan tersebut diberikan senyawa penyebab obesitas, hasilnya pada tikus yang berpuasa lebih resisten sedangkan yang tidak puasa tidak.

Memang ini hanya penelitian dasar, namun bila dikembangkan melalui ilmu kefarmasian, kedokteran dan kesehatan akan bermanfaat untuk mencegah obesitas dan selanjutnya.

Dalam skala laboratorium membuktikan organisme yang berpuasa dapat menekan obesitas sedangkan yang tidak berpuasa agak sulit.

"Sehari-hari juga perlu mengiramakan aktivitas tubuh dengan keadaan organ dalam tubuh agar tetap sehat. Sebagai contoh menjaga kesehatan organ hati dan ginjal yang secara penelitian juga bisa menghasilkan hormon untuk perbaikan tubuh," ujarnya.

Kemudian cara hidup dalam pengaturan jam biologis juga perlu seirama, misalnya keharusan istirahat menandakan sel dan jaringan dalam tubuh membutuhkan waktu untuk pemulihan di tengah kinerja yang padat.

Dalam konsumsi makanan juga perlu diperhatikan senyawa atau zat yang berbahaya dan aman bagi tubuh.

"Terlepas penelitian terus berkembang, kuncinya untuk menekan obesitas dan diabetes harus menyeimbangkan jam biologis dan menghindari zat pemicunya," jelas dia.

Sementara itu Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unand Dr Uyung Gatot S Dinata menilai penelitian memang dibutuhkan untuk penyelesaian berbagai persoalan kehidupan.

Meskipun demikian dampak dan aplikasinya bergantung pada individu masing-masing.

Akan tetapi seorang akademisi memiliki kewajiban untuk terus melaksanakan riset dan menemukan berbagai hal untuk kebutuhan.

Seperti pencegahan obesitas dan diabetes, ke depan Unand akan secara khusus mewadahi peneliti yang bergerak dalam kajian tersebut.

Dari berbagai disiplin ilmu akan dikumpulkan membahas, meneliti dan mengkaji salah satu penyakit tidak menular tersebut. (*)