Selama 2017, Sebanyak 2.953 UMKM Hadir di Padang

id UMKM

Selama 2017, Sebanyak 2.953 UMKM Hadir di Padang

Usaha kecil menengah (UKM) kerajinan rotan (ilustrasi).(Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Padang, Sumatera Barat mencatat sebanyak 2.953 UMKM tumbuh di daerah itu selama 2017.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM setempat, Yunisman di Padang, Kamis mengatakan hingga 2017 jumlah UMKM secara keseluruhan di daerah itu telah mencapai 81.182 UMKM.

"Oleh karena itu pembinaan terus dilakukan agar UMKM terus berkembang, sehingga menghasilkan UMKM yang berkualitas dan mampu menyerap tenaga kerja," ujarnya.

Sedangkan, untuk pertumbuhan omset UMKM di Padang mencapai Rp300 juta pertahun.

Yunisman menerangkan untuk pengembangan UMKM di daerah itu, pihaknya melakukan berbagai upaya dengan melakukan pembinaan, pendampingan UMKM dan memberikan pelayanan seperti memfasilitasi pendaftaran merek dan label halal.

"Memfasilitasi perizinan, promosi produk UMKM, serta memberikan berbagai pelatihan bagi wirausaha baru," tambahnya.

Pelatihan yang diberikan itu antara lain pemberian motivasi dan pengembangan usaha, pelatihan kemasan produk, manajemen bagi UMKM, ekonomi kreatif serta pemberian bantuan sarana dan prasarana bagi warausaha baru.

Ia menyebutkan pembinaan terhadap UMKM terbagi ke dalam beberapa kelompok usaha yaitu kelompok usaha ritel, kelompk usaha produk, yakni makanan dan non-makanan serta kelompok usaha jasa.

"Hingga 2017 wirausaha baru binaan berdasarkan kelompok usaha telah mencapai 7.120 UMKM," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat, Zirma Yusri menilai kemasan masih menjadi kendala dalam pengembangan UMKM di daerah itu, sehingga sulit bersaing dengan produk dari pelaku usaha bermodal besar.

"Pemahaman pelaku UMKM terhadap pentingnya kemasan masih kurang, sehingga hal itu seakan-akan tidak menjadi perhatian," katanya.

Padahal, menurutnya selain untuk membungkus dan melindungi produk, kemasan juga memiliki fungsi promosi dengan mempertimbangkan kecenderungan konsumen terhadap warna, ukuran, dan penampilan.

"Kemasan yang sesuai selera konsumen diyakini bisa meningkatkan nilai jual dan nilai saing produk," ujar dia. (*)