Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat memasang papan peringatan agar masyarakat tidak melakukan aktifitas di lokasi munculnya buaya muara di Sungai Antokan, Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung.
"Papan peringatan itu akan kita pasang dalam waktu dekat, setelah kami memberikan sosialisasi kepada warga di sepanjang Sungai Antokan," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Syahrial Tanjung didampingi petugas BKSDA Syafril Suharto di Lubukbasung, Rabu.
Ia menambahkan, papan peringatan yang dipasang itu untuk memberitahu warga agar tidak mandi di Sungai Antokan dan bagi warga yang mengambil pasir untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pemasangan papan peringatan dan sosialisasi ini dilakukan karena lokasi munculnya buaya dengan panjang sekitar enam meter itu merupakan habitat dari reptil tersebut.
Dengan kondisi itu, BKSDA tidak bisa mengambil tindakan untuk memindahkan buaya tersebut ke daerah lain karena dapat menyalahi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
Namun apabila buaya tersebut masuk ke permungkiman warga atau berada di luar lokasi habitat buaya itu, maka BKSD akan mengambil tindakan dengan cara menangkap dan memindahkan ke habitatnya.
"Keberadaan buaya itu belum menganggu warga sekitar dengan cara mencari makanan ke daratan," tegasnya.
Menurut dia, Sungai Antokan merupakan habitat dari buaya muara karena kondisi air cukup tenang dan merupakan anak cabang dari Sungai Masang dengan populasi buaya sekitar ratusan ekor.
"Kemungkinan buaya tersebut merasa terganggu di Sungai Masang dan mencari kehidupan baru ke lokasi baru di Sungai Antokan," katanya.
Selama 2017, tambahnya, satu kasus manusia digigit buaya di Sungai Masang dan pada 2016 sebanyak empat kasus.
Sebelumnya, warga Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung melihat buaya muara muncul di Sungai Antokan dekat permukiman warga semenjak Minggu (19/11).
"Buaya muara dengan panjang sekitar enam meter muncul semenjak Minggu (19/11) sekitar pukul 7:30 WIB," kata salah seorang warga Manggopoh, Rahmat (30).
Setelah itu buaya ini menghilang dan kembali muncul ke permunkaan Sungai Antokan pada Minggu (19/11) sekitar pukul 17:30 WIB.
"Saat ini buaya tersebut masih berada di lokasi itu," katanya. (*)
Berita Terkait
BKSDA Sumbar tawarkan penangkaran buaya di Agam solusi alternatif mengatasi konflik
Jumat, 8 Maret 2024 15:05 Wib
Tim Gabungan Agam temukan warga diserang buaya muara
Kamis, 7 Maret 2024 12:49 Wib
Seorang warga Masang Agam diduga diserang buaya muara saat cari lokan
Rabu, 6 Maret 2024 19:25 Wib
Tim gabungan Polsek Sungai Beremas evakuasi korban dimangsa buaya
Sabtu, 2 Maret 2024 12:46 Wib
SDN 2 Lubuk Buaya Mulok Keminangkabauan, Hendri Septa : Lestarikanlah Budaya Sendiri
Selasa, 20 Februari 2024 17:52 Wib
Presiden Jokowi pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Minggu, 1 Oktober 2023 8:58 Wib
Kualitas udara di Jakarta tidak sehat pada Minggu pagi
Minggu, 24 September 2023 8:34 Wib
Edukasi dan Motivasi Pemberdayaan Wanita di Kampung Tematik Lubuk Buaya Kota Padang
Rabu, 9 Agustus 2023 15:30 Wib