Pasaman Barat akan Bangun Pondok Alquran Terpadu di Setiap Kecamatan dan Nagari

id Manus Handri

Pasaman Barat akan Bangun Pondok Alquran Terpadu di Setiap Kecamatan dan Nagari

Sekda Pasaman Barat, Manus Handri. (Antara)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Pemkab Pasaman Barat, Sumatera Barat, akan membangun pondok Alquran terpadu di setiap kecamatan dan nagari atau desa untuk pembinaan keagamaan di daerah itu.

Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Manus Handri di Simpang Empat, Rabu, mengatakan adanya pondok Al-quran di setiap kecamatan dan nagari juga diharapkan diperoleh pembinaan qori dan qoriah Pasaman Barat yang lebih maksimal untuk prestasi yang lebih besar.

"Kita inginkan prestasi yang membanggakan kedepan. Kita upayakan, qori dan qoriah yang akan dibina harus murni diikuti oleh putra-putri Pasaman Barat," tegasnya.

Menurutnya pelaksanaan MTQ tingkat kecamatan dan kabupaten juga sangat berpengaruh terhadap seleksi qori-dan qoriah yang ada.

Oleh sebab itu, seluruh pelaksanaan MTQ disegala tingkatan hingga ke tingkat kabupaten harus benar-benar dengan proses dan seleksi yang jujur. Sehingga para juara dari hasil lomba tersebut benar-benar dapat dijadikan andalan untuk dibina dan dilombakan di tingkat nasional.

"2018 kita harapkan pondok Al-quran sudah berdiri disetiap kecamatan. Kita bisa fokus pada pembinaan dan pemkab akan melibatkan pelatih qori internasional untuk melakukan pembinaan pada qori-dan qoriah yang potensial dari setiap kecamatan di Pasbar," jelasnya.

Setiap peserta didik dari seluruh pondok Al-quran yang ada akan dilombakan di tingkat kabupaten sekali dalam tiga bulan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memotivasi oara qori dan qoriah untuk meningkatkan kemampuannya.

"Kita berharap pola ini dapat meningkatkan prestasi kita kedepan. Dari pondok Al-quran yang ada akan kita pantau perkembangan qori dan qoriah kita," ujarnya.

Ia menambahkan menurunnya prestasi kafilah Pasaman Barat pada ajang Musabaqo Tilawatil Qur'an ke 37 di kota Pariaman beberapa waktu lalu sangat memiriskan.

Evaluasi besar-besaran segera dilakukan untuk menelusuri penyebab menurunnya prestasi kafilah Pasaman Barat pada ajang tersebut.

"Pelaksanaan MTQ harus segera dievaluasi untuk mencari titik persoalan yang menghambat prestasi Pasaman Barat pada ajang MTQ," katanya.

Kepala Kantor Kementrian Agama, Miswan memyampaikan bahwa prestasi dan prestise kafilah Pasaman Barat yang menurun juga dipengaruhi oleh peserta MTQ yang belum begitu berpengalaman di ajang tersebut. Mereka punya potensi untuk menjadi juara hanya saja belum memiliki jam terbang yang cukup.

"Rekruitmen sudah sudah dilakukan sesuai amanat. Namun memang tidak dapat dipungkiri, peserta yang diikutkan dalam lomba sebahagian besar masih tergolong baru untuk ajang sekelas itu. Dibutuhkan pengalaman mental yang baik untuk menjadi juara ditingkat propinsi," jelasnya.

Sementara itu, ketua Tim Penggerak PKK Pasaman Barat, Yunisra Syahiran menyampaikan bahwa berbagai aspek menyangkut kesiapan mental peserta MTQ hingga mencapai persoalan sederhana sekalipun seperti penampilan harus diperhatikan. Karena hal tersebut juga mempengaruhi mentalnya saat berlomba.

"LPTQ harus menjamin mereka nyaman dengan pakaian yang dikenakan saat berlomba. Sebab itu berpengaruh pada tingkat kepercayaan dirinya," ujarnya. (*)