BPBD Bukittinggi Arahkan Warga Lakukan Pemetaan Potensi Bencana

id pemetaan potensi bencana

BPBD Bukittinggi Arahkan Warga Lakukan Pemetaan Potensi Bencana

Foto: Warga Kecamatan MKS mengikuti pelatihan dan pembekalan siaga bencana yang diberikan BPBD Bukittinggi, Rabu(22/11)(ANTARA SUMBAR/ Ira F) (Antara sumbar/Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengarahkan warga setempat melakukan pemetaan potensi bencana di lingkungan tempat tinggal masing-masing lewat kegiatan pelatihan dan pembekalan siaga bencana.

Kepala BPBD setempat, Musmulyadi di Bukittinggi, Rabu, mengatakan hal itu perlu dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya bila bencana terjadi di lingkungan kelurahan tempat tinggal.

"Bila terjadi bencana, warga kelurahan adalah yang pertama menerima risiko dari peristiwa itu jadi perlu persiapan dan pemahaman terkait kebencanaan," katanya.

Bukittinggi berpotensi bencana gempa karena posisinya dilalui Sesar Sumatera khususnya Segmen Sianok, menurutnya masyarakat sudah harus memahami kondisi tersebut di samping potensi bencana lain misalnya bagi warga yang tinggal di daerah lereng perbukitan.

Setelah melakukan pemetaan potensi bencana, masyarakat dapat dan mesti membuat kesepakatan mengenai jalur yang dilalui untuk proses evakuasi, ke mana akan mengungsi dan pihak mana yang dapat dihubungi.

"Karena kita daerah rawan gempa, bila terjadi gempa dapat menyelamatkan diri ke lapangan terbuka," ujarnya.

Di samping itu perlu pula pemahaman mengenai kelompok yang paling berisiko bila terjadi bencana sehingga perlu diperhatikan yaitu anak-anak, penyandang difabel, dan lanjut usia.

"Informasi ini perlu dibangun di kecamatan kemudian disampaikan ke kelurahan sehingga semua mengetahui apa yang harus dilakukan saat ada bencana," katanya.

Staf Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD setempat, Reynaldo Seicuba menambahkan kegiatan pelatihan dan pembekalan siaga bencana tersebut dilaksanakan di Kecamatan Mandiangin Kota Selayan (MKS) diikuti 190 orang yang berasal dari Kelompok Bencana Lingkungan Kelurahan (KBLK) dan warga setempat.

Kegiatan itu merupakan partisipasi dari pihak Kecamatan MKS bekerjasama dengan BPBD Bukittinggi untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan warga dalam menghadapi bencana.

"Harapan kami kecamatan lain menyusul agar mengumpul warga untuk sama-sama diberikan sosialisasi pula," katanya.

Dalam kegiatan itu pihaknya memberikan informasi seputar kebencanaan, kondisi yang mungkin terjadi setelah bencana dan diikuti simulasi untuk meningkatkan pemahaman warga. (*)