Isi Kuliah di Unand, Ketua Aspikom Ajak Media Tanamkan Idealisme

id ketua aspikom

Isi Kuliah di Unand, Ketua Aspikom Ajak Media Tanamkan Idealisme

Ketua Apikom Indonesia Heri Budianto saat memberikan paparannya dalam kegiatan Klasterisasi dan Hilirisasi Penelitian Universitas Andalas, Padang, Selasa (21/11). ( Antara Sumbar/Lestarysca)

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (Aspikom) Indonesia, Heri Budianto mengemukakan media harus tanamkan sikap idealisme untuk mencerdaskan masyarakat.

"Saat ini media sudah terlalu condong kepada pemegang kepentingan bisnis, serta politik. Karena itu diingatkan media jangan hilangkan sikap idealisme untuk menciptakan masyarakat melek informasi," katanya pada Konferensi Nasional Klaster dan Hilirisasi Riset Berkelanjutan Unand 2017 di Padang, Selasa.

Ia menjelaskan tidak dipungkiri kebanyakan media di era kapitalisme ini lebih condong kepada pebisnis dan politik, tetapi idealisme sebuah media juga tetap ditumbuhkan, karena media tanpa idealisme membuat masyarakat akan semakin terpuruk pada tidak tahuan terhadap informasi yang sesungguhnya.

Menurutnya dampak dari konten media sangat masif. Seperti gaya hidup, semua masyarakat akan meniru media tentang tren gaya hidup yang disajikan media tersebut.

"Karena masyarakat saat ini lebih meniru apa yang mereka liat dari media tersebut, maka dari itu media juga harus berhati-hati dalam menyajikan informasi secara menyeluruh," katanya.

Dengan begitu media sangat mempengaruhi perilaku masyarakat per individu, maka diharapkan media dapat berperan sebagai pemberi edukasi hingga dapat menjadi pelopor dalam mencerdaskan bangsa.

"Karena dalam sebuah media sikap idealisme harus ditonjolkan, jangan lagi terjebak dari kepentingan bisnis, dan politik yang terlalu jauh sehingga dapat merugikan masyarakat," ujarnya.

Ia mengharapkan selain fungsi media untuk mencerdaskan masyarakat, pelestarian budaya juga dapat diaplikasikan dalam media.

Misalnya, media bisa saja mengangkat budaya lokal pada beberapa tayangannya, seperti sinetron "si doel anak sekolahan", Laptop si Unyil, si Bolang dan beberapa tayangan lainnya.

"Sejumlah tayangan tersebut bisa berfungsi sebagai bahan tontonan yang bisa mengedukasi dan menonjolkan budaya lokal. Jika ini yang diperbanyak maka saya yakin masyarakat akan tercerdaskan," ujarnya. (*)