Wagub: Jangan Kuliah di Universitas Akreditasi C

id Nasrul Abit

Wagub: Jangan Kuliah di Universitas Akreditasi C

Wagub Sumbar, Nasrul Abit. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengingatkan para pelajar dan calon mahasiswa untuk tidak kuliah di universitas dan perguruan tinggi yang akreditasinya C karena akan menyulitkan saat mencari kerja.

"Kalau ada yang kuliah di perguruan tinggi dengan akreditasi C biasanya ketika melamar kerja apalagi di instansi pemerintah akan ditolak karena itu sebelum kuliah harus benar-benar selektif memilih perguruan tinggi," kata dia di Padang, Selasa.

Menurutnya para calon mahasiswa sedapat mungkin harus mencari perguruan tinggi favorit apalagi yang setelah lulus ingin berkarir sebagai aparatur sipil negara.

"Apapun karir yang hendak dituju, kerja di bank, jadi polisi semua sama, minimal akreditasi perguruan tingginya harus B," ujar dia.

Selain itu ia juga meminta calon mahasiswa memperdalam kemampuan bahasa Inggris apalagi saat ini sudah berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Untuk bisa bersaing dengan tenaga asing tentu harus mahir berbahasa Inggris," ujarnya.

Kepada perguruan tinggi yang akreditasinya masih C ia meminta untuk segera mengurus dan memperbaiki menjadi B.

"Kasihan lulusannya setelah tamat sulit diterima di dunia kerja," kata dia.

Sementara Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah X Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau akan mendorong kampus swasta yang ada di empat daerah tersebut untuk mempercepat Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).

"Saat ini baru tujuh kampus yang terakreditasi A, sayangnya hanya program studi, sedangkan untuk institusi belum ada yang meraihnya, ini akan dipercepat," kata Koordinator Kopertis X Prof Herri.

Ia menyebutkan saat ini Kopertis X membawahi 246 kampus swasta dengan 883 jumlah program studi, akan tetapi sekitar 60 persen prodi tersebut masih berakreditasi C dan sisanya bernilai B.

Akan tetapi dari jumlah tersebut capaian untuk AIPT baru sebatas nilai B, hal ini mengindikasikan kampus swasta di empat wilayah tersebut masih butuh pengembangan.

"Kami akan mengunjungi beberapa kampus yang potensial untuk mempercepat akreditasi institusi menjadi B dan A, atau perguruan tinggi yang belum terakreditasi," kata dia.

Dalam hal ini pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan sejumlah instansi lainnya untuk ikut mengembangkan kampus yang ada di wilayahnya. (*)