Pariaman, (Antara Sumbar) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi mengatakan radikalisme muncul dan terbentuk karena adanya keraguan di dalam tubuh masyarakat itu sendiri.
"Pada dasarnya radikalisme muncul bukan karena pengaruh luar secara penuh, namun masyarakat dan pemuda pada umumnya ragu dengan karakter filter diri yang dimiliki sehingga terpengaruh," kata dia, di Pariaman, Jumat, saat memberikan kuliah umum tentang meningkatkan nasionalisme terhadap pengaruh radikalisme.
Saat ini ujar dia, banyak pemuda dan masyarakat pada umumnya terpengaruh radikalisme karena tidak memiliki keyakinan utuh serta lemahnya pengetahuan dalam menerima suatu informasi yang mengarah kepada idiologi baru.
Ia menegaskan radikalisme tersebut bukan karena kelompok tertentu membawa namun karena masyarakat terbuai dan terbawa ke dalam isme, opini, doktrin atau ajaran baru.
Namun pihaknya berpendapat rasa nasionalisme masyarakat Indonesia tidak akan goyang sedikit pun karena hal itu dapat merusak kebinekaan bangsa dan negara.
Meskipun demikian pihaknya mengajak seluruh masyarakat terutama pemuda untuk menyebarluaskan dan mencerdaskan pihak yang terpengaruh paham tidak sesuai dengan idiologi pancasila.
"Pemuda memiliki tugas penting untuk menyandarkan dan mencerdaskan serta memberi pengertian kepada orang-orang yang terpengaruh paham tersebut sedangkan sisi hukum diserahkan kepada aparat," ujarnya.
Wakil Wali Kota Pariaman Genius Umar, mengatakan pemuda merupakan salah satu pelopor dalam membangun bangsa dan negara.
Pemuda di Sumatera Barat khususnya Kota Pariaman dinilai sudah mulai bergerak kepada hal-hal yang dapat membangun bangsa dan negara di berbagai sisi.
"Pemuda di Pariaman sudah banyak yang maju dan membangun daerah seperti di bidang lingkungan hidup, penyelamatan satwa yang dilindungi, termasuk ekonomi kreatif dan seni," ujar dia.
Kegiatan yang dilakukan oleh para pemuda tersebut dinilai salah satu upaya dalam menangkal dan melawan radikalisme atau bertentangan dengan idiologi pancasila.
"Banyak hal positif dapat dilakukan dalam menangkal radikalisme, seperti aktivitas yang dilakukan pemuda di Pariaman," katanya. (*)
Berita Terkait
Libatkan tokoh adat BNPT dan FKPT gelar Kenduri Desa Damai sosialisasi cegah radikalisme dan terorisme
Rabu, 13 September 2023 20:03 Wib
Wapres tegaskan pengawasan rumah ibadah untuk cegah radikalisme
Jumat, 8 September 2023 16:41 Wib
Mahasiswa diajak jadi agen perdamaian
Rabu, 8 Maret 2023 14:46 Wib
Santri berperan bentengi masyarakat dari radikalisme terorisme
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:14 Wib
Polres Agam gelar FGD bahas upaya cegah paham radikalisme
Senin, 10 Oktober 2022 19:32 Wib
BNPT: radikal terorisme cermin krisis ritualitas
Kamis, 22 September 2022 8:58 Wib
Akademisi ingatkan waspadai konflik SARA dan politik identitas jelang Pemilu 2024
Selasa, 13 September 2022 8:03 Wib
Menkopolhukam Mahfud MD ingatkan masyarakat waspada radikalisme
Minggu, 21 Agustus 2022 13:11 Wib