Padang, (Antara Sumbar) - Pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan sebanyak 28 sekolah di Provinsi Sumatera Barat merupakan calon penerima penghargaan adiwiyata tingkat nasional 2017.
"Kita akan memverifikasi terhadap 28 sekolah sebagai calon penerima penghargaan tingkat nasional," kata anggota Tim Verifikasi KLHK, Ahmad Junaidi di Padang, Kamis.
Namun hanya 16 sekolah yang dilakukan verifikasi lapangan, sementra 12 lainnya cukup dinilai dari verifikasi dokumen.
Tujuan dari program adiwiyata, jelas dia untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran peduli lingkungan warga sekolah.
Sehingga, tambahnya sekolah tersebut turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup serta pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya secara umum ada empat kriteria yang dinilai pada sekolah adiwiyata, yaitu kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, kurikulum yang mengaitkan antara mata pelajaran dengan lingkungan.
Selanjutnya partisipasi sekolah dalam mengikuti kegiatan lingkungan hidup dan sarana prasarana yang ada di sekolah seperti tempat sampah pilah, alat pengomposan, apotek hidup, taman sekolah.
"Untuk tingkat nasional nilai yang harus dilewati adalah 72," ujarnya.
Setelah meraih adiwiyata nasional, sekolah dapat melanjutkan untuk mendapatkan adiwiyata mandiri dengan syarat mampu membina minimal 10 sekolah disekitarnya mendapatkan penghargaan adiwiyata kabupaten/kota, ujar Ahmad.
Ia menyebutkan sekolah yang diverifikasi lapangan oleh tim dari pusat, antara lain SDN 49 Batu Hampar Kabupaten Agam dan SMAN 1 Tanjung Mutiara Agam, SDN 03 Mungo Kecamatan Luak Limapuluh Kota.
Kemudian SDN 07 Kampung Jawa Kota Solok, SMP Negeri 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, SMAN 1 Kampung Dalam Padangpariaman, MA KM Muhammadiyah Kota Padang Panjang, SMPN 9, SDN 09 Nanggalo, SDN 10 Ganting Koto Tangah Kota Padang.
Sementara sekolah yang tidak diverifikasi lapangan, diantaranya SMPN 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya, SDN 12 Pincuran Tujuh dan MTs Swasta Baitul Ihza Sitapus Kecamatan Sangir KabupatenSolok Selatan.
Sementara Kepala Seolah, SMAN I Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Zulkhairi mengatakan program adiwiyata benar-benar mengubah sekolahnya menjad lebih ramah lingkungan.
"Saat ini seluruh warga sekolah sudah membudayakan peduli lingkungan," kata dia. (*)
Berita Terkait
Pemkab Solok beri penghargaan Adiwiyata ke sekolah peduli lingkungan
Senin, 25 Desember 2023 22:48 Wib
Pemkot Solok berikan penghargaan adiwiyata kepada enam sekolah
Selasa, 7 November 2023 16:42 Wib
Pemkot Solok raih penghargaan adiwiyata dan properda tingkat provinsi
Senin, 3 Juli 2023 16:35 Wib
DLH Kota Solok lakukan pembinaan sekolah adiwiyata
Minggu, 2 Juli 2023 15:30 Wib
SMPN 5 Kota Solok raih predikat sekolah adiwiyata tingkat nasional, ini pesan Wawako
Selasa, 7 Maret 2023 10:44 Wib
Dua sekolah di Pessel terima penghargaan adiwiyata mandiri
Jumat, 2 Desember 2022 6:08 Wib
Tiga sekolah di Pesisir Selatan terima Penghargaan Adiwiyata Nasional
Selasa, 29 Maret 2022 11:21 Wib
Pemkot Payakumbuh serahkan Piala Adiwiyata Mandiri Ke SDN 11 Payakumbuh
Jumat, 14 Januari 2022 10:14 Wib