Pembangunan Kios Penampungan Pedagang Pasar Ateh Diperkirakan Tak Sampai Rp9 Miliar

id Pasar Atas

Pembangunan Kios Penampungan  Pedagang Pasar Ateh Diperkirakan Tak Sampai Rp9 Miliar

Kebakaran pasar atas Bukittinggi, Senin pagi (30/10). (Antara sumbar/Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), menghitung ulang kebutuhan biaya pembangunan kios penampungan bagi pedagang terdampak kebakaran pertokoan Pasar Ateh akhir Oktober 2017.

"Perkiraan kami ada pengurangan biaya pembangunan kios penampungan di lokasi yang Kamis (9/11) disepakati oleh Forkopimda dan Pemkot Bukittinggi," kata Wakil Wali Kota setempat, Irwandi di Bukittinggi, Jumat (10/11).

Dalam kesepakatan dengan Forkopimda, penampungan pedagang tetap berada di wilayah Pasar Ateh yaitu di area parkir samping eks Bioskop Gloria, Pasar Wisata Pasar Putiah dan area Belakang Pasar.

Sementara dalam rencana awal lokasi penampungan pedagang berada di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan dan membutuhkan biaya mencapai Rp9 miliar lebih untuk pembangunan kios.

Perkiraan adanya pengurangan biaya karena sudah ada Blok E dan Blok F di Pasar Wisata Pasar Putiah yang bisa ditempati pedagang sehingga pemkot tidak perlu membangun kios baru.

"Kebutuhan biaya dihitung lagi oleh Dinas PU. Lokasi tersebut kami harapkan sudah sesuai harapan pedagang yang ingin tetap di Pasar Ateh. Namun pemkot juga pertimbangkan keindahan dan kenyamanan kota," katanya.

Terkait kondisi bangunan pertokoan Pasar Ateh, tim dari Kementerian PU sedang melakukan kajian kelayakan bangunan pascakebakaran dan diperkirakan pekan depan dapat diketahui hasilnya.

Pemerintah daerah setempat juga telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan untuk menentukan langkah selanjutnya setelah hasil uji kelayakan selesai.

"Bila mau bangun baru, ada proses yang harus dilalui seperti menyiapkan 'detail engineering design' (DED), ada analisis dampak lingkungan (amdal) lalu ada perda juga yang mengatur pelaksanaan pembangunan. Kita ikuti itu namun sekarang menunggu hasil uji kelayakan pasar," katanya. (*)