Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Harga komoditas cabai merah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mengalami kenaikan menjadi Rp50 ribu per kilogram karena kurangnya pasokan.
Seorang warga Lubuk Sikaping Erli (40) mengatakan naiknya harga cabai dipasaran membuat mereka kesulitan. Pekan lalu harga Rp40 ribu, terjadi kenaikan Rp10 ribu pekan ini, katanya Kamis.
"Saat ini harga cabai di pasaran sudah mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Untuk menyiasatinya kita terpaksa mengurangi konsumsi cabai," ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan warga lainnya, Hariani (50). Menurutnya, kenaikan harga cabai ini sangat menyulitkan para pembeli.
"Apalagi anak saya saat ini sedang menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Kebutuhannya juga banyak," ujarnya.
Ia berharap kepada pemerintah untuk dapat menekan harga yang cukup tinggi ini.
Sementara itu, pedagang cabai di Pasar Lubuk Sikaping Reski (37), Rabu, mengatakan harga cabai terus mengalami kenaikan hingga Rp50.000 per kilogram yang mengakibatkan penjualannya juga berkurang.
Menurutnya kenaikan harga cabai tersebut membuat penghasilan yang didapatnya juga mengalami penurunan karena pembeli yang mengeluhkan tingginya harga cabai mengurangi pembelian.
"Karena harga naik banyak langganan saya yang biasanya membeli sekilo menjadi setengah kilo saja. Saya juga tidak mau memasok banyak. Takutnya nanti tidak laku, bisa jadi busuk dan menyebabkan saya rugi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Rini Aprianti mengatakan kenaikan harga cabai tersebut disebabkan oleh pasokan yang berkurang karena faktor cuaca.
"Karena cuaca tidak menentu maka mempengaruhi panen cabai dan membuat pasokan terganggu," ujarnya. (*)
Harga Cabai Merah Mencapai Rp50 Ribu Per Kilogram, Warga Pasaman Kesulitan
Pedagang menata dagangan cabai di Pasar Kota Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
