BNPT Ajarkan Penanganan Terorisme Kepada Raja Abdullah II

id BNPT

BNPT Ajarkan Penanganan Terorisme Kepada Raja Abdullah II

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menjelaskan pola pendekatan yang dilakukan Indonesia selama ini dalam menangani masalah terorisme kepada Raja Jordania Abdullah II.

Kepala BNPT yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Jordania dalam rangka membahas masalah penanganan radikalisme dan penanggulangan terorisme diterima di kediaman pribadi Raja Abdullah II pada Sabtu (4/11) siang.

Dalam pertemuan tersebut Kepala BNPT didampingi Dubes RI untuk Kerajaan Jordania dan Palestina Andy Rachmianto, dan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir. Sedangkan Raja Abdullah II didampingi penasihat raja untuk masalah keamanan.

"Raja Abdulah menyambut positif dan penuh antusias atas penjelasan dari kami tentang 'soft approach' dalam menangani masalah terorisme di Indonesia," ujar Komjen Suhardi Alius, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Raja Abdullah II juga mendorong kerja sama lebih erat lagi antara kedua negara di bidang kontraterorisme.

"Termasuk di antaranya pertukaran mengenai informasi dengan arahan kepada kepala intelijennya untuk bekerja sama dengan Indonesia," ujar mantan Kabareskrim Polri ini pula.

Suhardi mengaku sangat gembira Raja Abdullah II menerimanya dengan hormat pada hari libur di kediaman pribadi.

"Tentunya ini merupakan indikasi dari kedekatan hubungan antara Jordania dan Indonesia selama ini," kata mantan Kadiv Humas Polri itu.

Selain kunjungan kehormatan kepada Kepala Negara Jordania, Kepala BNPT juga dijadwalkan untuk bertemu Menteri Dalam Negeri Jordania dan menghadiri pula "Aqaba Process Meeting".

Pertemuan Aqaba yang dihadiri peserta dari berbagai negara merupakan pertemuan dalam rangka meningkatkan konsultasi dan koordinasi dalam upaya kontraterorisme berdasarkan pendekatan komprehensif yang melihat terorisme sebagai ancaman global.

"Pertemuan tersebut juga akan membahas berbagai upaya menghadapi radikalisasi di kawasan Asia Tenggara," kata Suhardi.

Kunjungan dan pertemuan di Jordania merupakan kesempatan yang kesekian kalinya bagi Kepala BNPT untuk menjelaskan pola penanganan terorisme di Indonesia yang dianggap berhasil kepada berbagai negara di dunia termasuk dalam sidang Dewan Keamanan PBB.

Karena itu, dalam peluncuran dan bedah buku berjudul "Integritas di Tengah Kabut Idealisme, Kepemimpinan dan Pembelajaran Hidup Suhardi Alius" pekan lalu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menyebut Suhardi sebagai konsultan yang mengajarkan kepada negara Barat cara mengatasi terorisme. (*)