Melalui Iptek Bagi Inovasi Kreativitas Kampus, Mahasiswa Diajak Berwirausaha

id Sapi

Melalui Iptek Bagi Inovasi Kreativitas Kampus, Mahasiswa Diajak Berwirausaha

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) meninjau peternakan sapi di Balai Pembibitan Peternakan Sapi Padang Mengatas, Kecamatan Luwak, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, Kamis (8/10). Presiden menyatakan peternakan sapi di Padang tersebut merupakan contoh peternakan dengan biaya yang murah yang bisa menjadi contoh untuk dipraktekkan di daerah lain. (ANTARA FOTO/Setpres-Rusman)

Padang, (Antara Sumbar) - Tiga orang dosen dari Fakultas Peternakan (Faperna) Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, memanfaatkan program Iptek Bagi Inovasi Kreativitas Kampus (IBIKK) untuk membantu mahasiswa berwirausaha dan mengembangkan kemampuan beternak.

"IBIKK bagian dari program Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang tujuannya membantu kampus mengembangkan inovasi yang berujung hasil," kata ketua program itu Prof Mirnawati, di Padang, Jumat (3/11).

Di Fapern) Unand, IBIKK berupa program untuk memfasilitasi praktek kerja lapangan atau "farm experience" bagi mahasiswa sebelum menamatkan studi.

Pelaksanaannya mulai 2016 dan akan berjalan selama tiga tahun dengan catatan terdapat evaluasi setiap tahun.

Sebelum adanya IBIKK , Farm experience di Faterna hanya ada teknik beternak sapi dengan adanya program itu bertambah fasilitas untuk beternak ayam kampung, itik dan puyuh.

Pada pelaksanaannya dilakukan mahasiswa dalam mengelola ternak mulai dari menyusun ransum, mengumpulkan telur hingga memasarkan.

Baik itu mahasiswa yang bertindak sebagai pengelola atau mahasiswa yang terjun dalam praktek lapangan.

Sejauh ini telah ada 12 orang mahasiswa yang secara mendalam terlibat dalam kegiatan IBIKK tersebut.

Bahkan salah satunya yang telah lulus dan diterima bekerja di salah satu perusahaan ternak di Sumbar.

"Tidak hanya membantu mahasiswa praktek namun juga mengajarkan berwirausaha," ujarnya.

Sejauh ini dari pengelolaan telah dihasilkan telur ayam, puyuh dan itik yang dipasarkan ke toko seperti warung skotang.

Memang secara cakupan usahanya masih kecil namun ini sebagai persiapan bagi mahasiswa mengembangkan lebih luas.

Secara total fasilitas yang dibantu dalam IBIKK ini sebesar Rp150 Juta per tahun dan telah dialokasikan untuk kandang, tempat pemeliharaan, dan alat serta bahan pelengkap lainnya.

Pelaksanaannya dipusatkan di UPT Peternakan Unand di Kampus Limau Manis Padang, di mana nantinya akan dikelola langsung oleh fakultas.

Selain dirinya kegiatan ini juga diinisiasi oleh Dr Ade Djulardi dan Dr Gita Ciptaan.

Dia berharap program ini menjadi awal berkembangnya kegiatan pengabdian masyarakat yang orientasinya menghasilkan produk inovatif. (*)