Masyarakat Solok Selatan Perlu Diberdayakan Menjadi Subjek Pengembangan Pariwisata

id pariwisata

Masyarakat Solok Selatan Perlu Diberdayakan Menjadi Subjek Pengembangan Pariwisata

Narasumber dari pusat studi pariwisata UGM Desta Titiraharjana (kiri) mendengarkan penjelasan Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Budaya Solok Selatan Eliyanora tentang pembangunan fisik pariwisata Solok Selatan, Jumat (3/11). (Antara Sumbar/Erik Ifansyah Akbar)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pusat studi pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) mengharapkan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan agar memberdayakan masyarakat menjadi subjek pengembangan pariwisata di daerah itu.

"Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) menjadi kunci kemajuan pariwisata, oleh sebab itu mereka harus diberdayakan," kata staf pusat studi pariwisata UGM Desta Titiraharjana saat menjadi pembicara seminar kepariwisataan Solok Selatan di Padang Aro, Jumat.

Pemberdayaan kata dia, bisa dilakukan dengan pelatihan-pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di sekitar lokasi pariwisata agar mereka bisa mengambil manfaat dari pengembangan pariwisata.

Pelatihan bukan hanya oleh Dinas Pariwisata saja, tetapi bisa dengan Dinas Perindustrian, Kesehatan dan lainnya.

Menurut dia, Solok Selatan memiliki beragam potensi sumber daya pariwisata baik alam, budaya dan sejarah.

Solok Selatan juga memiliki wisata minat khusus Gunung Kerinci yang menjadi daya tarik tersendiri.

Selain itu rencana Festival Seribu Rumah Gadang bisa menjadi kiblat pariwisata Sumbar.

Keikutsertaan kawasan seribu rumah gadang di ajang Pesona Indonesia akan menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan.

Kepala Bidang Destinasi, Dinas Pariwisata dan Budaya Solok Selatan, Eliyanora mengatakan pemerintah hanya mensupport masyarakat tetapi untuk kemajuan dan bagaimana sebuah destinasi tersebut menjadi unggulan tergantung usaha pokdarwisnya.

"Pemerintah hanya mendorong kemajuan pariwisata melalui pembangunan fisik dan untuk kemajuannya bagaimana usaha dari Pokdarwisnya," kata dia.

Saat ini pihaknya telah membentuk tim percepatan pembangunan untuk pengembangan wisata.

"Tidak semua pembangunan pariwisata dilaksanakan oleh dinas terkait seperti jalan, tempat sampah sehingga butuh dibentuk tim percepatan," katanya. (*)