ISPA Dominasi Penyakit Warga Madobag Kepulauan Mentawai

id ISPA

ISPA Dominasi Penyakit Warga Madobag Kepulauan Mentawai

Ilustrasi.

Mentawai, (Antara Sumbar) - Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mendominasi penyakit warga di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

"Ispa merupakan penyakit yang mendominasi di desa Madobag salah satunya dikarenakan lingkungan yang tidak sehat," kata Kepala Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Madobag Hemma Yulia di Mentawai, Kamis (2/11).

Hemma menjelaskan, rata-rata rumah penduduk di daerah itu tidak memiliki ventilasi yang memenuhi standar kelayakan.

"Sehingga saluran udara tidak terfilter atau tersaring dengan baik," kata dia.

Kemudian, hampir semua masyarakat mulai dari anak kecil hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan, merokok. Dengan demikian tidak dapat dipungkiri jika Ispa menjadi penyakit yang banyak terdapat di daerah itu.

"Dan rata-rata masyarakat memasak juga masih menggunakan kayu bakar, sehingga asap pembakaran tersebut akan mempengaruhi saluran pernapasan," ujarnya.

Ia menyebutkan pada 2016 penderita Ispa di daerah itu sebanyak 297 orang, sedangkan pada 2017 hingga Oktober penderita Ispa sebanyak 208 orang.

Untuk mencegah masyarakat terserang Ispa, pihaknya berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan melakukan promosi kesehatan berupa penyuluhan kepada masyarakat, agar masyarakat memiliki pemahaman mengenai penyakit Ispa tersebut.

Pola dan perilaku hidup yang sehat salah satunya, katanya dapat mencegah dari penyakit tersebut, sehingga masyarakat sangat dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan dan mengetahui gejala Ispa sehingga dapat langsung dilakukan pengobatan.

Ispa disebabkan infeksi virus yang menyerang khusus saluran pernapasan gejalanya antara lain hidung tersumbat atau berair, sering bersin, merasa kelelahan dan timbul demam, batuk-batuk dan lain sebagainya.

Dengan keterbatasan alat pemeriksaan kesehatan yang terdapat di Pustu, sehingga sulit untuk mendeteksi tingkat keparahan penyakit dari pasien.

"Seperti, apakah hanya radang tenggorokan atau sudah pneumonia maupun adanya kelainan pada paru-paru," katanya.

Jika tidak dapat ditangani, ujarnya maka pasien akan dirujuk ke puskesmas yang terdapat di Muara Siberut dengan memakan waktu dua hingga tiga jam untuk sampai ke puskesmas tersebut. (*)