Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menekankan masyarakat harus memahami bahwa energi terbarukan adalah masa depan ketahanan energi Indonesia, menggantikan energi fosil yang mulai merosot.
"Energi ini juga lebih ramah lingkungan dari pada energi yang berasal dari fosil seperti minyak dan batu bara. Patut untuk menjadi fokus untuk dikembangkan," kata dia di Padang, Kamis (2/11).
Ia mengatakan itu dalam Seminar Dukungan Sektor Kehutanan dalam rangka Pengembangan Energi Terbarukan di Sumbar.
Menurut dia potensi energi terbarukan di daerah itu cukup banyak diantaranya air, biomassa, matahari, panas bumi, angin, gelombang laut, dan biogas.
Khusus untuk panas bumi berdasarkan penelitian terdapat 16 titik panas bumi pada tujuh kabupaten dan kota yang ada di daerah ini dengan total potensi energi listrik yang dapat dihasilkan mencapai 1.656 megawatt.
Sementara energi air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH), Sumbar memiliki aliran sungai yang cukup banyak. Dukungan luas hutan untuk menjamin ketersediaan sumber air juga mencukupi.
Menurut data Dinas Kehutanan Sumbar, luas wilayah itu 4.228.730 hektar dan seluas 2.600.286 hektar diantaranya atau sekitar 61,48 % adalah kawasan hutan.
Namun sebagian besar potensi itu menurut dia, belum maksimal untuk dikembangkan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah. Butuh dukungan investor agar bisa memberikan manfaat pada daerah dan masyarakat.
"Kini tinggal memberikan pemahaman pada masyarakat, bahwa Pemprov Sumbar serius mengembangkan potensi yang ada dan mengharapkan masyarakat ikut mendukung program tersebut," kata dia.
Salah satu bentuk keseriusan itu menurut dia adalah kesepahaman dengan Polda Sumbar untuk menjaga agar jangan ada pihak tidak bertanggung jawab mengganggu pengembangan energi terbarukan di provinsi itu.
Terkait seminar yang dilaksanakan, ia memberikan apresiasi, terutama untuk mensosialisasikan pentingnya energi terbarukan.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Hendri Oktavia mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk mengantisipasi makin merosotnya ketahanan energi Indonesia yang selama ini ditopang energi fosil.
Ia mengatakan perlu perhatian khusus pada energi terbarukan terutama yang berbasis hutan untuk membantu kelangsungan energi itu. (*)
Berita Terkait
Getaran gempa M4,6 Pesisir Selatan terasa hingga Padang
Senin, 22 April 2024 14:06 Wib
BMKG: Gempa magnitudo 6,1 di Ransiki tidak berpotensi tsunami
Selasa, 9 April 2024 8:11 Wib
Percepatan penanganan bencana gempa bumi Bawean
Selasa, 26 Maret 2024 12:26 Wib
BMKG dorong pakar kebumian kaji potensi gempa bumi di Laut Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 9:11 Wib
BMKG sebut 2023 tahun terpanas sejak pra industrialisasi 1850
Sabtu, 23 Maret 2024 17:04 Wib
BMKG: Gempa tektonik magnitudo 6,5 di Tuban terasa hingga ke Kalsel
Jumat, 22 Maret 2024 17:03 Wib
Penjualan hasil bumi Mentawai
Senin, 12 Februari 2024 13:12 Wib
Mewaspadai ancaman gempa Megathrust Mentawai
Selasa, 16 Januari 2024 9:46 Wib