Berkunjung ke Unand, Kepala Bappenas Nilai Transportasi Rel Potensial Berkembang di Padang

id Kepala Bappenas

Berkunjung ke Unand, Kepala Bappenas Nilai Transportasi  Rel Potensial Berkembang di Padang

Kepala Bappenas/Menteri PPN RI Bambang Soemantri Brodjonegoro saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Andalas Padang, Rabu (1/11). (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Soemantri Brodjonegoro menilai Kota Padang, Sumbar potensial menjadi kota berbasis rel lewat pengembangan kereta.

"Bila dilihat Padang memiliki banyak rel, sebaiknya diperkuat pengadaan transportasinya dibanding dihilangkan," kata Bambang saat memberikan kuliah di Universitas Andalas (Unand) Padang, Rabu.

Menurutnya pemerintah daerah perlu memperkuat transportasi kereta guna mengantisipasi peledakan penduduk datang ke kota.

Bila dilihat sekilas kota Padang tidak semacet Bandung, Surabaya atau Makassar namun pada beberapa simpul ada kemacetan, artinya dalam waktu dekat akan mengikuti keadaan kota lainnya.

Secara keseluruhan butuh waktu untuk membangun jalan, mengingat pembangunan gedung dan pemukiman akan berjalan cepat seiring juga pertambahan kepemilikan kendaraan.

Amat tepat pengadaan transportasi publik yang berbasis kenyamanan dengan jalur alternatif seperti kereta.

"Di Padang juga ada beberapa stasiun yang bisa direnovasi dan diaktifkan," ujarnya.

Selain jalur darat, ada potensi juga mengembangkan transportasi berbasis rel seperti monorail atau LRT.

Bila mengharapkan sistem transportasi bus tidak akan berlangsung lama, seperti busway di Jakarta yang dampaknya tetap tidak signifikan untuk mengurai kemacetan.

"Pembangunan transportasi berbasis rel jelas masuk rencana strategis pemerintah bagian dari pengadaan infrastruktur perkotaan," kata dia.

Ini juga dilakukan untuk mengantisipasi urbanisasi besar yang sedang terjadi di Indonesia.

Dari analisis Bappenas saat ini sekitar 52 persen penduduk di Indonesia hidup di daerah perkotaan.

Untuk Jawa telah mencapai 80 persen dan berpeluang 90 persen akan berada di perkotaan.

Tidak hanya itu beberapa kota besar di luar Jawa seperti Makassar, Palembang, Pekanbaru, Medan dan Padang sudah mulai terlihat gejala urbanisasi besar-besaran tersebut. (*)