Suara DPRD Pascakebakaran Pasar Ateh: Pemkot-Pedagang Satu Pandangan

id DPRD BUKITTINGGI

Suara DPRD Pascakebakaran Pasar Ateh: Pemkot-Pedagang Satu Pandangan

Ketua DPRD Bukittinggi, Beny Yusrial. (ANTARA SUMBAR/Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - DPRD Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), meminta pemerintah daerah setempat dan pedagang terdampak kebakaran Pasar Ateh menyatukan pandangan mengenai langkah yang akan diambil pascakebakaran.

Ketua DPRD setempat, Beny Yusrial di Bukittinggi, Rabu (1/11), berpendapat supaya kedua pihak sama-sama membicarakan lagi terkait relokasi agar pedagang dapat beraktivitas kembali.

"Pedagang silakan satukan suara dulu, harapannya seperti apa lalu sampaikan melalui perwakilan," katanya.

Bagi pemerintah daerah selaku pemegang kebijakan, DPRD mengingatkan agar keputusan yang diambil nanti tidak menimbulkan masalah baru.

Ia menyebutkan dengan kondisi lahan dan keuangan terbatas, memang ada permasalahan yang dihadapi dalam menyediakan lokasi penampungan pedagang.

Dalam pertemuan dengan pedagang kemarin (30/10), banyak yang menyuarakan ingin tetap berdagang di wilayah Pasar Atas seperti area depan Jam Gadang dan Jalan Minangkabau.

"Namun tidak bisa demikian karena Bukittinggi bukan milik pedagang saja. Keindahan dan kenyaman kota tetap harus dipikirkan, jangan menimbulkan kesan semrawut atau berantakan," katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD setempat, Rismaidi menambahkan pemerintah juga perlu menguji kembali kelayakan bangunan pertokoan Pasar Atas.

Pascakebakaran pada 1997 lalu, ia menerangkan pertokoan tersebut dinyatakan tidak layak digunakan lagi namun setelah dilakukan penguatan beton pada beberapa titik, bangunan tersebut dapat kembali digunakan.

"Masalah pasar bukan urusan sederhana, perlu koordinasi bertingkat mulai dari daerah hingga ke pusat. Apakah akan dibangun baru atau direnovasi lagi, perlu dikaji juga," ujarnya.

Terkait penampungan, menurutnya pemkot dapat memanfaatkan lahan yang dimiliki namun tidak mengganggu fasilitas lain yang sudah ada.

Anggota Komisi III Uneva Hariyanto mengatakan tempat penampungan harus nyaman dan tertata karena diharapkan pasar tetap menjadi destinasi belanja masyarakat.

Sebelumnya, Wali Kota setempat M Ramlan Nurmatias berencana menyediakan penampungan bagi 1.124 pedagang terdampak kebakaran pertokoan Pasar Atas di Jalan Perintis Kemerdekaan.

"Lokasi penampungan disediakan satu, tidak terpisah agar tidak menimbulkan kesan semrawut. Diharapkan pada 2018 aktivitas berdagang semua sudah berlangsung kembali," ujarnya. (*)