Pascakebakaran Pasar Ateh, Polres Bukittinggi Buka Posko "Crisis Centre" di Jam Gadang

id PASAR ATAS

Pascakebakaran Pasar Ateh, Polres Bukittinggi Buka Posko "Crisis Centre" di Jam Gadang

Kebakaran pasar atas Bukittinggi, Senin pagi (30/10). (ANTARA SUMBAR/Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Kepolisian Resor Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menyediakan posko "crisis centre" pascakebakaran yang melanda pusat pertokoan Pasar Ateh daerah itu pada Senin pagi (30/10).

Kapolres Bukittinggi, AKBP Arly Jembar Jumhana di Bukittinggi, Senin, mengatakan posko tersebut akan dibuka selama satu pekan mulai hari ini di pelataran objek wisata Jam Gadang.

"Ini salah satu upaya membantu pemerintah daerah menangani bencana selain bantuan Tim Inafis dari beberapa daerah," katanya.

Posko itu akan menyediakan bantuan bagi Pemkot Bukittinggi terutama dari segi keamanan dalam menangani kejadian yang menyebabkan kerugian diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun tersebut.

"Kebakaran ini cukup besar dan ratusan pedagang terdampak sehingga pemerintah tentu melakukan upaya-upaya seperti pembersihan lokasi, menyiapkan relokasi dan lainnya jadi perlu pengamanan," terangnya.

Hingga Senin sore, proses evakuasi barang-barang dagangan yang tersisa masih dilakukan oleh pedagang setempat. Pihak kepolisian setempat belum menerima laporan terjadinya penjarahan.

"Semoga tidak ada penjarahan. Kami apresiasi warga karena dari pantauan sehari ini semuanya tampak saling membantu," katanya.

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias mengatakan selama satu minggu dinyatakan sebagai tanggap darurat.

"Lokasi pasar ini akan dibersihkan lalu dipagari semua. Langkah ke depan perlu dikaji bagaimana para pedagang dapat beraktivitas kembali," katanya.

Diperkirakan dibutuhkan anggaran hingga miliaran rupiah untuk menyediakan tempat berdagang sementara bagi pedagang karena ada 794 kios ditambah pedagang kaki lima sekitar pusat pertokoan yang terkena dampak kebakaran. (*)