Padangpariaman Antisipasi Dampak Lingkungan Pembangunan Kawasan Terpadu Tarok

id Suhatri Bur

Padangpariaman Antisipasi Dampak Lingkungan Pembangunan Kawasan Terpadu Tarok

Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S.)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat mengantisipasi dampak lingkungan yang akan timbul dari pembangunan kawasan pendidikan terpadu Tarok di Nagari Kapalo Hilalang.

"Tujuannya untuk menimalisasi terjadinya bencana alam dengan adanya rencana pembangunan tersebut," kata Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur di Parit Malintang, Jumat (27/10).

Untuk mengantisipasi dampak lingkungan tersebut, pemerintah setempat segera membuat sistem pengelolaan air seperti embung serta sumur dan kolam resapan sehingga ketika hujan maka airnya akan tertampung dan tidak langsung mengalir ke sungai.

Apalagi, kondisi sungai di daerah itu didominasi oleh sungai musiman yang hanya dialiri air ketika hujan.

Namun dengan adanya embung serta sumur dan kolam resapan maka dapat memperkecil potensi banjir di hulu sungai dan ketika musim kemarau persediaan air tetap ada, katanya.

Terlebih kawasan Nagari Kapalo Hilalang terdapat sumber mata air namun letaknya berjauhan dengan rencana pembangunan.

"Apalagi dibangunnya antisipasi tersebut maka dinilai justru dapat meningkatkan perolehan air," kata dia.

Walaupun kawasan terpadu itu seluas 697 hektare bukan kawasan hutan lindung, sebutnya namun dalam pembangunan pihaknya tetap mempertahankan konsep kota hijau guna menimalisasi bencana.

Dalam pembangunan tersebut, pemerintah setempat tidak akan melanggar peraturan baik aturan di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional apalagi di bidang alam.

"Namun dengan adanya rencana pembangunan ini para investor telah mulai melirik kawasan terpadu Tarok sehingga dapat dipastikan perekonomian warga sekitar nantinya akan terangkat," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya terdapat destinasi wisata pemandian alam serta rumah peninggalan Belanda sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Sementara itu, Ketua Forum Daerah Aliran Sungai Padang, Prof. Dr. Isril Berd mengatakan untuk mengatasi terjadinya bencana akibat pembangunan kawasan terpadu Tarok Pemkab Padangpariaman harus memperhatikan aliran sungai.

"Perhatikan juga hulu dan hilir sungai agar tidak terjadi bencana alam," katanya.

Walinagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Nurdin meminta normalisasi Sungai Batang Ulakan yang hulunya berasal dari kawasan terpadu Tarok.

"Sekarang saja sering banjir. Kami takut kalau tidak di antisipasi dari sekarang maka dapat mengancam nyawa warga," tambahnya. (*)