Janice Angelica, Sutradara Film Asal Surabaya Raih Penghargaan di Tiongkok

id film

Janice Angelica, Sutradara Film Asal Surabaya Raih Penghargaan di Tiongkok

Ilustrasi - Film. (Antara)

Beijing, (Antara Sumbar) - Sutradara film asal Surabaya Janice Angelica berhasil meraih penghargaan dari ajang kompetisi film yang digelar CCTV, stasiun televisi pemerintah Tiongkok.

Dalam ajang tersebut, Janice dan timnya, Stonjaus, meraih penghargaan kategori "Best Film" dan "Best Cinematography" melalui film pendek garapannya berjudul "Little Giant", demikian pernyataan tertulis Red and White, perusahaan patungan Indonesia-Cina yang memfasilitasi pelaku industri perfilman di kedua negara tersebut kepada Antara di Beijing, Selasa.

Penghargaan itu bukan pertama kali bagi Janice dan Stonjaus. Pada tahun-tahun sebelumnya mereka juga meraih gelar "Best Sound", "Best Cinematography", dan "Best Actress". Namun, padata tahun ini mereka berhasil membawa pulang penghargaan terbesar, yaitu "Best Film", kata CEO Red and White, Gandhi Priambodho.

Janice yang berasal dari "Kota Pahlawan" itu merupakan lulusan Beijing Film Academy, sekolah film terbaik di Cina yang banyak menghasilkan sutradara ternama, seperti Zhang Yimou.

Ia telah menyutradari dan memproduksi film pendek lainnya yang sukses di dunia perfilman internasional.

Setiap tahun, CCTV menggelar kompetisi film dengan mengajak para sutradara dan dewan juri dari berbagai negara ke satu tempat.

Pada tahun ini, CCTV membawa para peserta ke kawasan Suqian. Di lokasi itu, tim juri menentukan topik tertentu yang mewajibkan para sutradara berkompetisi menulis cerita, mengambil gambar, dan menyuntingnya dalam durasi 48 menit.

Lomba seperti ini selalu menantang karena ada banyak tim-tim profesional yang ikut. Ada beberapa tim juga yang punya sutradara terkenal di industri perfilman Cina, kata Janice.

Ia menulis naskah film itu bersama dengan rekan sutradara Bing Bang. Mereka mampu memberikan kejutan kepada penonton atas sesuatu yang belum pernah dilihat.

Janice dan timnya membuat film fantasi tentang seorang raksasa kecil dengan akhir cerita yang sama sekali tidak bisa diduga.

Dia baru saja menyelesaikan pengambilan gambar untuk film pendeknya di Bali dengan bantuan sponsor dari Cina dan Red and White.

Dia juga sedang mengerjakan "post-production" film pendek terbarunya dan sekaligus mengumpulkan tim untuk membuat film layar lebar antara Cina dan Indonesia, kata Gandhi menambahkan. (*)