Hari Santri Momentum Menghidupkan Moral Sederhana

id HARI SANTRI

Hari Santri Momentum Menghidupkan Moral Sederhana

Ratusan santri mengikuti upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017 di Halaman Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Senin (23/10). (ANTARA SUMBAR/Ilka Jensen)

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Sutan Riska berpendapat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) momentum menghidupkan kembali etos moral yang sederhana dan spritualisme yang melekat pada karakter santri.

"Santri harus siap mengemban amanah, berani mengatakan iya terhadap kebenaran walaupun semua orang mengatakan tidak. Itulah karakter dasar santri," katanya di Pulau Punjung, Senin (23/10).

Peringatan hari santri juga merupakan bentuk pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam mengawal, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Negara Indonesia.

Maka dari itu, hal ini hendaknya perlu dipelajari tentang bagaimana peran santri atas berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ke depannya kehadiran para santri diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mendorong kemajuan negara, khususnya Dharmasraya," tambahnya.

Selain itu, para santri juga perlu menguasai pengetahuan teknologi informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan, dan mereduksi penggunaan yang tidak sejalan dengan menjaga agama, jiwa, nalar, harta, dan martabat seseorang.

Dengan melihat perkembangan zaman saat ini, karakter anak bangsa harus dikuatkan dengan berbagai kegiatan, khusus mendekatkan pada pendidikan agama.

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) bersama ratusan santri yang berasal dari 13 Pondok Pesantren (Ponpes) daerah itu di halaman kantor bupati setempat.

Pada kesempatan itu hadir Wakil Bupati Amrizal, Ketua DPRD Dharmasraya, Masrul Maas, Pimpinan (Ponpes) se-Dharmasraya, serta sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah setempat. (*)