Arosuka, (Antara Sumbar) - Sebanyak tiga nagari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mendeklarasikan untuk berhenti buang air besar (BAB) sembarangan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Deklarasi ketiga nagari yaitu Nagari Kacang, Tanjung Alai, dan Sungai Durian menjadikan kabupaten itu menjadi yang pertama mendeklarasikan Nagari Open Defecation Free (ODF) tahun 2017.
Bupati Solok, di Arosuka, Selasa, menyebutkan deklarasi stop BAB ini akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pembudayaan hidup bersih dan lingkungan sehat, salah satu upaya meningkatkan budaya hidup bersih dan lingkungan sehat dengan program pembangunan di bidang air minum dan sanitasi serta lingkungan bersih.
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah menetapkan ikon "Nagari peduli sehat, Kabupaten Solok Kuat", diharapkan keterlibatan pemerintah nagari dan desa sebagai pemerintah terdepan dalam membangun kesehatan masyarakat di Kabupaten Solok.
Saat ini hampir seluruh nagari sudah berkontribusi membangun kesehatan di Kabupaten Solok yang bersumber dana Alokasi Dana Desa (ADD) atau Alokasi Dana Nagari (ADN).
Kontribusi tersebut semisal membangun dan membantu sarana prasarana pos kesehatan nagari, bantuan transport kader kesehatan dan mengembangkan posyandu.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat, untuk itu diperlukan gerakan secara nasional untuk merubah perilaku sehat.
Ia mengajak kepada seluruh Wali Nagari di Kabupaten Solok untuk berkomitmen dalam menjamin tetap berfungsinya sarana air minum yang terbangun melalui program pemeliharaan yang terencana dengan baik, bertambahnya akses sanitasi dan desa stop buang air besar sembarangan.
"Serta optimalisasi peran dan fungsi para pelaku di tingkat Nagari/desa dan Kabupaten dalam pengelolaan program perdesaan," ujarnya.
Sebagai kabupaten pertama yang mendeklarasikan Nagari ODF pada tahun 2017 adalah suatu prestasi yang membanggakan yang patut diapresiasi.
Kegiatan ini bisa dicontoh oleh nagari-nagari lain yang ada di Kabupaten Solok.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, dr. Meri Yuliesday Mars mengatakan stop BAB sembarangan ini adalah salah satu investasi jangka panjang untuk menjaga kesehatan masyarakat, serta dapat menjaga ketersediaan air bersih untuk kelangsungan hidup warga masyarakat.
Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Solok atas keberhasilannya melaksanakan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yang pada saat ini baru tiga nagari yang telah mendeklarasikan.
"Kegiatan saat ini dapat memberikan motivasi kepada nagari-nagari lain yang ada untuk dapat meningkatkan kesehatan seluruh warga masyarakat nagari yang ada di Kabupaten Solok," ujarnya.
Diharapkan kepada para Wali Nagari untuk dapat mengajak seluruh lapiran masyarakat untuk dapat berperan aktif dan berkomitmen untuk pelaksanaan kegiatan ini. (*)
Berita Terkait
Akademisi jelaskan kegiatan PKM-PM Stop Eska pada juri
Sabtu, 21 Oktober 2023 8:41 Wib
Stop Boros Pangan, Pemkot Padang Panjang ajak masyarakat bijak berbelanja
Rabu, 13 September 2023 20:06 Wib
Menteri Bintang: Ibu perlu dorong anggota keluarga perokok stop merokok
Selasa, 6 Juni 2023 21:18 Wib
Pj Wako payakumbuh dan Bupati 50 Kota sambut peserta aksi simpatik stop pembahasan RUU Kesehatan
Selasa, 9 Mei 2023 16:24 Wib
Pemerintah stop peredaran obat sirop Praxion sambil investigasi penyebab pasti ginjal akut
Senin, 6 Februari 2023 11:16 Wib
'Ngemis' daring membuat miris, Sosiolog: Stop berikan hadiah pada konten eksploitasi
Sabtu, 28 Januari 2023 11:16 Wib
Stop genset demi efsiensidan ramah lingkungan, industri tambang di Limapuluh Kota beralih ke listrik PLN
Senin, 2 Januari 2023 15:08 Wib
UPTD PPA siap beri layanan terintegrasi korban kekerasan
Senin, 12 Desember 2022 12:50 Wib