Setelah Lima Hari Tersesat di Hutan, Zulfahmi Ditemukan Selamat

id KORBAN TERSESAT

Setelah Lima Hari Tersesat di Hutan, Zulfahmi Ditemukan Selamat

Zulfahmi (65), warga Pasaman ditemukan selamat setelah lima hari tersesat di hutan. (ANTARA SUMBAR/Riko Saputra)

Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman menyatakan petani nilam Zulfahmi (65) yang tersesat saat membuka lahan baru di hutan Malampah ditemukan dalam keadaan selamat.

Kepala BPBD Kabupaten Pasaman Maspet Kenedi di Lubuk Sikaping, Minggu, mengatakan korban telah ditemukan di Rimbo Muaro Simpang Nagari Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping.

"Korban ditemukan oleh seorang warga penebang kayu bernama Eman pada Sabtu (14/10) malam. Setelah itu dia menghubungi temannya yang bernama Yose," katanya.

Kemudian, Yose menghubungi pihak nagari dan melaporkannya kepada pihak BPBD Pasaman.

"Korban dalam keadaan selamat setelah lima hari berada di hutan. Selanjutnya, korban dijemput oleh 12 anggota kita pada Minggu (15/10) pagi dengan berjalan kaki selama tiga jam," ujarnya.

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping untuk mendapatkan perawatan.

"Saat ini kondisi korban sangat lemah. Namun tidak ada bekas luka di tubuh korban. Kita bersyukur korban ditemukan dalam keadaan selamat," katanya.

Sebelumnya, seorang warga Simpang Rayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari diduga tersesat di hutan Malampah saat ingin membuka lahan baru.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Pasaman, Fasmalyandi mengatakan menurut keterangan pihak keluarga kejadian berawal pada Senin (9/10) pagi ketika ia bersama lima orang lainnya pergi ke hutan Malampah untuk bertanam nilam.

"Mereka masuk dari Simpang Rayo Malampah," katanya.

Saat dalam perjalanan, katanya lima orang lainnya karena sudah lelah lalu mereka beristirahat.

Sementara itu, Zulfahmi tetap melanjutkan perjalanan ke lokasi perkebunan nilam tersebut dengan membawa perbekalan. (*)

"Setelah mereka istirihat maka lima orang ini melanjutkan perjalanan ke lokasi perkebunan yang berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi mereka istirahat," katanya.

Namun, ketika sampai di lokasi kelima temannya tidak menemukan Zulfahmi.

"Mengetahui dia tidak ada di lokasi, maka mereka melakukan pencarian di dalam hutan hingga sore dan tidak membuahkan hasil," katanya.

Kemudian pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Pasaman pada Selasa (10/10) siang.

"Korban ternyata membawa alat komunikasi. Saat pada Selasa (10/10) sekitar pukul 17.00 WIB ia masih mengangkat telepon dan mengatakan berada di sungai dalam hutan. Namun ia tidak tahu jalan pulang," katanya.

Namun, katanya setelah itu alat komunikasi korban sudah tidak aktif lagi. (*)