Jakarta, (Antara Sumbar) - Pemerintah didorong untuk meningkatkan produksi garam tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari kualitas komoditas dengan menerapkan berbagai teknologi termutakhir dalam pengolahan garam.
"Kementerian Kelautan dan Perikanan mesti berani mengadopsi teknologi pengolahan garam yang adaptif terhadap perubahan cuaca dan itu butuh investasi cukup besar," kata Peneliti lembaga Destructive Fishing Watch (DFW) Subhan Usman di Jakarta, Jumat.
Menurut Subhan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempunyai pekerjaan berat untuk meningkatkan produksi garam nasional pada tahun 2018.
Hal tersebut, lanjutnya, karena tantangan peningkatan produksi garam terletak kepada teknologi dan keterbatasan lahan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Susan Herawati mengatakan, pembenahan komoditas garam agar dapat mewujudkan swasembada butuh sinergi yang baik antara lima lembaga.
"Lima aktor penting yang mengurus garam yaitu KKP, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, PT Garam dan BPS harus segera duduk bersama dan mulai memperbaiki urusan garam mulai hari ini dan konsisten menuju swasembada garam," kata Susan Herawati di Jakarta, Kamis (12/10).
Menurut Susan, karut-marutnya pengelolaan garam memerlukan perhatian yang serius sehingga berbagai pihak memerlukan evaluasi bersama.
Ia memaparkan, permasalahan substansi yang dihadapi petambak garam nasional antara lain adalah minimnya sarana dan prasarana di tambak garam berbagai daerah.
Kemudian, lanjutnya, buruknya akses air bersih dan sanitasi di tambak garam, serta minimnya intervensi teknologi berbiaya murah untuk produksi dan pengolahan garam.
Selanjutnya, persoalan lainnya adalah besarnya peran tengkulak di dalam rantai distribusi dan pemasaran komoditas tersebut, serta harga garam yang rendah.
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo meyakini Republik Indonesia bisa mewujudkan swasembada garam asalkan berbagai pihak terkait benar-benar serius dalam menggarap komoditas tersebut di negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia ini.
Politisi Partai Gerindra itu berpendapat, saat ini yang ditunggu keseriusan dari berbagai instansi antara lain untuk membenahi sistem infrastruktur pengolahan garam.
Sebagaimana diwartakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak dapat optimistis mewujudkan swasembada garam pada tahun 2019 mendatang. (*)
Berita Terkait
Kelurahan Tanah Garam Jawara Walikota Cup 2 Tahun 2023
Jumat, 29 Desember 2023 6:47 Wib
BTOB pisah dengan Cube Entertainment hingga integrasi xAI pada X
Selasa, 7 November 2023 9:24 Wib
Tanah Garam sukses menjadi Juara Umum pada Lomba Qasidah Rabana
Minggu, 8 Oktober 2023 4:49 Wib
Murid SDN 06 Tanah Garam belajar membuat kerajinan dari bahan bekas
Minggu, 17 September 2023 20:17 Wib
Kenaikan harga garam berdampak pada produksi ikan kering
Jumat, 8 September 2023 17:21 Wib
Masyarakat pembuat ikan kering di Pasaman Barat keluhkan harga garam naik
Selasa, 5 September 2023 17:03 Wib
Panen Petani Garam Meningkat Saat Suhu Panas Melanda Indonesia
Jumat, 5 Mei 2023 16:45 Wib
Wakil Wali Kota Solok tinjau lokasi banjir di Kelurahan Tanah Garam
Rabu, 3 Mei 2023 20:01 Wib