Inggris Apresiasi Peran RI dalam Persoalan Rohingya

id ROHINGYA

Inggris Apresiasi Peran RI dalam Persoalan Rohingya

Minister of State for Asia and the Pacific, Foreign and Commonwealth Office, Mark Field, MP saat berjumpa Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla. (ANTARA)

London, (Antara Sumbar) - Pemerintah Inggris menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif Pemerintah Indonesia dalam merespons situasi di Rakhine State dengan mengedepankan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan persoalan Rohingya.

Hal itu disampaikan Minister of State for Asia and the Pacific, Foreign and Commonwealth Office, Mark Field, MP saat berjumpa Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menghadiri Resepsi peringatan ASEAN ke-50 di Lancaster House, Stable Yard St, Jame's, London, kata Pensosbud KBRI London Dethi Silvidah Gani di London, Kamis.

Di sela kegiatan peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN oleh Pemerintah Inggris, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima courtesy call Minister of State for Asia and the Pacific, Foreign and Commonwealth Office, Mark Field, MP.

Wapres Jusuf Kalla mengatakan Inggris menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif Pemerintah Indonesia dalam merespons situasi di Rakhine State dengan mengedepankan diplomasi dan dialog.

Jusuf Kalla menyampaikan krisis yang terjadi di Rakhine State, Myanmar cukup menjadi perhatian bagi pemerintah dan publik Inggris. Menteri Mark Field pada September lalu baru berkunjung ke Myanmar untuk menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Myanmar dalam mengatasi konflik tersebut.

Wapres menyampaikan bahwa pendekatan strategis Indonesia dengan Pemerintah Myanmar telah berhasil membuka jalur bantuan kemanusiaan. Indonesia dan Inggris juga dapat bekerja sama dalam mencari solusi yang terbaik bagi persoalan yang terjadi di Rakhine State.

Dalam konteks bilateral, Mark Field menyampaikan harapannya untuk meningkatkan hubungan kerja sama Indonesia-Inggris di berbagai bidang, termasuk perdagangan dan investasi, pertahanan dan pendidikan.

"Inggris memandang Indonesia sebagai mitra penting, terlebih lagi setelah Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit," ujar Wapres.

Menlu Inggris Boris Johnson hadir pada resepsi yang diadakan di gedung bersejarah Lancaster House juga menemui Wapres Jusuf Kalla . Dalam pertemuan tersebut, Boris Johnson mengapresiasi peran Indonesia di kawasan dan menegaskan komitmen Inggris untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN. Boris Johnson menyambut baik peningkatan jumlah pelajar Indonesia di Inggris, termasuk yang mendapat beasiswa kedua pemerintah, baik LPDP maupun Chevening Award. Menlu Inggris menyebut pengalaman berkesan saat menjabat sebagai Wali Kota London berkesempatan bersepeda bersama Presiden Joko Widodo melintasi Car Free Day di Jakarta.

Inggris merupakan mitra dagang keempat terbesar bagi Indonesia dari negara-negara Eropa dengan nilai 2,48 miliar dolar AS pada tahun 2016. Dalam hal investasi, Inggris menempati urutan ke-13 investor terbesar di Indonesia dengan nilai 306 juta dolar AS pada tahun 2016. Pada tahun 2016, terdapat sekitar 42.000 WNI yang berkunjung ke Inggris.

Sebaliknya, Inggris merupakan negara Eropa penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia dengan 328.000 orang pada tahun 2016. Pada 2016, jumlah pelajar Indonesia bersekolah di Inggris mencapai 4.700, termasuk 2.303 orang penerima beasiswa LPDP. (*)