Perahu Pengungsi dari Myanmar Tenggelam Saat Menuju Bangladesh

id Pengungsi Myanmar

Perahu Pengungsi dari Myanmar Tenggelam Saat Menuju Bangladesh

Pengungsi Rohingya masuk Bangladesh. (cc)

Cox,s Bazar, (Antara Sumbar) - Sedikit-dikitnya dua orang tewas saat perahu yang mengangkut pengungsi dari Myanmar tenggelam dalam perjalanan menuju Bangladesh pada Minggu, kata pihak berwenang setempat.

Perahu itu tenggelam di dekat Shah Porir Dwip, di ujung selatan Bangladesh, kata Letnan Kolonel Ariful Islam, komandan Penjaga Perbatasan Bangladesh.

Ia memastikan melalui pesan singkat bahwa jenazah anak laki-laki dan wanita tua telah ditemukan di perairan, sementara delapan korban lain telah diselamatkan. Operasi penyelamatan sedang berlangsung pada Senin waktu setempat, dan jumlah korban hilang belum diketahui, katanya.

Lebih dari 500.000 Muslim suku Rohingya telah meninggalkan Myanmar sejak 25 Agustus, ketika terjadi sebuah serangan yang dilancarkan oleh gerilyawan Rohingya terhadap sejumlah pos kepolisian dan markas militer di Negara Bagian Rakhine, memicu sebuah aksi serangan balasan dari pasukan keamanan Myanmar yang Perserikatan Bangsa-Bangsa anggap sebagai upaya "pembersihan suku".

Pemerintah Myanmar membantah tuduhan pemunahan tersebut dan menyatakan kalau serangannya hanya menyasar teroris dari Tentara Pembebasan Rohingya Arakan yang melancarkan serangan awal.

Enam minggu setelah kekerasan terjadi, arus pengungsi Rohingya terus mengalir ke negara tetangganya, Bangladesh, melalui darat dan laut.

Myanmar, negara yang kebanyakan penduduknya beragama Buddha, tidak menganggap Muslim Rohingya sebagai warga negaranya, meski banyak yang telah tinggal di Rakhine selama beberapa generasi. Setelah gelombang kekerasan lima tahun lalu, sekitar 1 juta warga Rohingya terpaksa pindah ke Bangladesh.

Perahu tenggelam adalah peristiwa terkini dari serangkaian kecelakaan mematikan di perairan yang melibatkan pengungsi Rohingya. Baru-baru ini, pada 28 September, sebuah kapal yang mengangkut sekitar 80 pengungsi terbalik. Tujuhbelas selamat, sementara 23 orang dipastikan tewas dan sisanya dinyatakan hilang.

Pada 6 September, 46 jasad ditemukan setelah sebuah kapal tenggelam di perairan memisahkan Myanmar dan Bangladesh. Di antara korban tewas adalah 19 anak, 18 wanita dan 9 pria. (*)