Aceh Latih Seribu Pelajar SMK Hadapi MEA

id MEA

Aceh Latih Seribu Pelajar SMK Hadapi MEA

Pelajar SMK (Antara)

Banda Aceh, (Antara Sumbar) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan setempat melatih pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar siap pakai dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Tahun ini ada 1.650 siswa SMK se-Aceh kita latih kompetensi keahlian menggunakan tiga unit 'Mobil Training Unit/MTU'," ujar Penanggungjawab Teknis Pelatihan MTU Dinas Pendidikan Aceh, Zulkarnaini di Banda Aceh, Ahad.

Menurut dia, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keahlian pelajar SMK sesuai dengan bidang yang digeluti peserta didik di sekolah kejuruan ini.

Selain itu, setiap lulusan SMK diharapkan siap pakai di dunia usaha dan dunia industri sesuai visi-misi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh saat ini Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah.

Ia menyebut, masing-masing MTU melatih berbagai kompetensi keahlian seperti MTU I melatih empat kompetensi keahlian yakni bricklaying atau batu beton, cabinet making atau mebel, joinery atau kontruksi kayu, dan plumbing atau pemipaan.

Lalu MTU II melatih tiga kompetensi keahlian terdiri dari elektonika komunikasi, teknologi Informasi, listrik instalasi.

Sedangkan MTU III melatih empat kompetensi keahlian meliputi teknik kenderaan ringan, teknik sepeda motor, teknik pengelasan dan teknik motor tempel.

"Pelatihan ini kita maksudkan bagi 30 SMK se-Aceh tahun ini, dan setiap MTU dibagi dalam 10 angkatan. Hal ini demi mewujudkan 'Aceh carng', 'Aceh Teuga', dan 'Aceh Meuadab', sehingga Aceh menjadi hebat," katanya.

Hingga Oktober tahun ini, lanjut dia, pihaknya menargetkan telah melatih tujuh angkatan, atau sebanyak 21 SMK dengan jumlah siswa mencapai 1.155 siswa-siswi di seluruh Aceh.

Ia mengaku, pelatihan itu dilaksanakan selama 15 hari di masing-masing SMK dan pihaknya menilai peserta terbaik. Untuk terbaik pertama akan diberikan magang ke tingkat nasional atau internasional.

"Pertengahan Oktober ini, siswa berprestasi akan dkirim mengikuti pelatihan dan magang ke Belanda. Ini tertuang dalam kesepakan antara Pemerintah Aceh dengan Innovam Indonesia akhir September lalu," tutur Zulkarnaini.

Pemerintah Aceh sebelumnya mengapresiasi atas terjalinnya kerjasama bidang pendidikan dengan lembaga pendidikan berpusat di Belanda yakni Innovam, karena diharapkan dapat meningkatkan mutu sekolah kejuruan.

"Kami berharap, kehadiran Innovam di Indonesia tepatnya di Medan, Sumut, dapat memberi dukungan bagi kemajuan SMK di wilayah Sumatera, khususnya di Sumatera Utara dan Aceh," ujar Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Wagub Aceh menyebut, saat ini pihaknya sedang gencar menggalakkan peningkatan kualitas pendidikan pada semuua tingkatan di provinsi paling Barat di Indonesia itu, termasuk diseluruh sekolah kejuruan.

Nava mengatakan, pemerintah provinsi berencana mengirimkan sejumlah siswa dan guru SMK di pertengahan Oktober tahun ini demi mengikuti pelatihan dan pemagang0an pada perusahaan internasional di Belanda.

"Jika program ini berjalan lancar, sistem pemagangan dan pelatihan ini akan berlanjut dalam jangka panjang. Dengan demikian, sistem pendidikan dijalankan Innovam Netherlands, kelak dapat diterapkan di Aceh," ungkap dia. (*)