Produksi Getah Karet Solok Selatan Turun

id Getah Karet

Produksi Getah Karet Solok Selatan Turun

Getah karet. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Produksi getah karet Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat turun dikarenakan harga jualnya yang anjlok sejak beberapa tahun terakhir.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian setempat, Wandra di Padang Aro, Selasa, mengatakan, hingga triwulan dua 2017 produksi karet baru 3,07 ribu ton sedangkan sepanjang 2016 mencapai 12,01 ribu ton.

Ia menyebutkan harga jual getah karet ke pedagang pengumpul saat ini Rp7 ribu perkilogram membuat petani enggan memanennya sehingga berakibat produksi turun.

Harga karet yang relatif murah sudah berlangsung selama empat tahun, dan walaupun sempat naik hanya sebentar.

Dia mengatakan, untuk lahan karet sendiri saat ini tidak ada pengurangan malahan pada 2016 terdapat penambahan 100 hektare.

Luas kebun karet masyarakat saat ini tercatat 16.492 hektare dengan 8.250 pemilik.

Sedangkan Tanaman Tidak Menghasilkan Atau Tanaman Rusak (TTM/TR) seluas 473 hektare dan jumlah ini paling luas dibandingkan tanaman lainnya.

Sedangkan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) jumlahnya cukup luas yaitu 4.632 dan Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 11.387 hektare.

Menurut dia, bila barter hasil perkebunan Indonesia dengan Sukhoi dari Rusia jadi terlaksana maka kemungkinan harga karet akan kembali naik.

Dalam rencana tersebut kata dia, salah satu hasil kebun yang akan di barter adalah karet sehingga akan berimbas pada harga jualnya.

Ia menyebutkan, tahun ini melalui dana APBN akan ada peremajaan 200 lahan karet masyarakat di Solok Selatan.

Dia berharap, masyarakat tidak buru-buru memangkas tanaman karet dan menggantinya dengan tumbuhan lain. (*)