Pemkab Padangpariaman Lakukan Pencegahan Filariasis Tahap Lima

id Pencegahan Filariasis

Pemkab Padangpariaman Lakukan Pencegahan Filariasis Tahap Lima

Sektretaris Daerah Kabapaten Padangpariaman, Jonpriadi (tengah) disaksikan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuesday (tiga kiri) memotong benang balon pertanda dilaksanakannya pecanangan bulan kelima pencegahan filariasis di Parit Malintang, Selasa (3/10). (Antara Sumbar/Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat melakukan pencegahan penyakit menular kaki gajah atau filariasis tahap lima.

"Dari sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar, Padangpariaman termasuk daerah yang banyak ditemukan kasus filariasis," kata Sektretaris Daerah Kabapaten setempat, Jonpriadi saat pencanangan bulan kelima pencegahan filariasis di daerah itu, Selasa.

Ia menyebutkan setidaknya ditemukan 32 kasus filariasis di Padangpariaman yang penderitanya tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten itu.

Oleh karena itu, lanjutnya pencegahan penyakit filariasis yang juga menjadi program nasional tersebut telah dilaksanakan setiap tahun di Padangpariaman semenjak 2013 dengan pemberian obat gratis kepada masyarakat.

"Pencegahan di 2017 ini merupakan tahun kelima atau yang terakhir," katanya.

Namun apabila masih ditemukan penyakit menular tersebut di masyarakat maka daerah itu akan terus melakukan pencegahan selama dua tahun yang dananya tidak dari pemerintah pusat lagi, tapi dari pemerintah daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman, Aspinuddin mengatakan setelah pencanangan pencegahan filarisasis tahap lima tingkat kabupaten dilaksanakan maka akan dilanjutkan di tingkat kecamatan.

"Diharapkan masyarakat mau meminum obat yang telah diberikan karena apabila satu saja warga yang tidak minum maka penyakit tersebut tidak akan hilang di Padangpariaman," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat di daerah itu untuk menjaga kehidupan sehat serta membuang wadah penampung air yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan jentik nyamuk sebagai penyebar penyakit menular itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuesday mengatakan di provinsi itu ditemukan 10 kabupaten dan kota yang dinyatakan daerah endemis filarisasis dengan jumlah penderita 298 orang.

Ia menyebutkan kabupaten dan kota tersebut yaitu Agam, Padangpariaman, Pasaman Barat, Padang, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Mentawai, Pesisir Selatan, Sawahlunto, dan Sijunjung.

"Limapuluh Kota telah bebas dari penyakit tersebut pada tahun lalu tinggal daerah lainnya," kata dia.

Sedangkan daerah yang telah melaksanakan pencanangan bulan pencegahan filariasis tahap lima di tahun ini yaitu Sawahlunto pada Minggu lalu, lalu disusul Padangpariaman, sedangkan Mentawai tinggal menetapkan waktunya pencanangan. (*)