Jembatan Darurat Kayu Gadang Padangpriaman Telah Bisa Dilewati

id Jembatan Darurat

Jembatan Darurat Kayu Gadang Padangpriaman Telah Bisa Dilewati

Seorang pengendara motor membawa hasil pertanian melewati jembatan darurat Kayu Gadang yang menghubungkan Nagari Koto Buruak dengan Nagari Balah Ilie, Kecamatan Lubuak Alung, Kabupaten Padangpariaman, Selasa (3/10). Jembatan darurat itu dibangun dari Dana Siap Pakai yang diserahkan BNPB sebesar Rp380 juta sudah bisa dilewati warga semenjak Minggu (1/10). (Antara Sumbar/Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Jembatan darurat Kayu Gadang yang menghubungkan Nagari Koto Buruak dengan Nagari Balah Hilie, Kecamatan Lubuak Alung, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat telah bisa dilewati.

"Jembatan tersebut sudah mulai digunakan pengendara sepeda motor semenjak Minggu (1/10)," kata salah seorang warga di daerah itu, Nasarudin (49) di Lubuk Alung, Selasa.

Sedangkan untuk mobil pribadi, lanjutnya baru melewati jembatan darurat itu pada Senin kemarin namun jalur tersebut dilarang untuk kendaraan umum dan roda enam.

Ia mengatakan dengan adanya jembatan darurat tersebut dapat membantu dirinya dan warga lainnya untuk mengakses nagari tetangga.

"Contohnya saja saya dan istri tinggal Nagari Balah Hilie sedangkan orang tua berada di Nagari Koto Buruak sehingga dengan adanya jembatan tersebut dapat mempermudah kami untuk berkunjung," katanya.

Meski ketika jembatan ambruk warga Nagari Koto Buruak dapat mengunjungi Nagari Balah HIlie namun jalur yang ditempuh mencapai 17 kilometer padahal jarak yang ditempuh jika jembatan baik hanya sekitar dua kilometer saja, ujarnya.

"Selain itu juga ada perahu untuk menyeberangi sungai tapi kondisinya berbahaya, bahkan beberapa minggu lalu ada yang hanyut," kata dia.

Sementara itu, salah seorang tukang ojek di daerah itu, Muhammad Ali (30) mengatakan dengan adanya jembatan tersebut maka penghasilannya dapat kembali seperti semula.

"Sewaktu jembatan ambruk penghasilan saya kisaran Rp80 ribu sampai Rp100 ribu," ujar dia.

Namun, lanjutnya semenjak jembatan tersebut ambruk penghasilannya berkurang 50 persen karena ia hanya bisa mengantar sampai jembatan saja atau tidak sampai setengah dari perjalanan seharusnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan Dana Siap Pakai (DSP) kepada Pemerintah Kabupaten Padangpariaman senilai Rp380 juta guna membangun jembatan darurat Kayu Gadang di Kecamatan Lubuk Alung pascaambruk pada Senin, 14 Agustus lalu.

"Bantuan tersebut untuk membangun jembatan darurat sampai yang permanen dibangun pada 2018," kata Sekretaris Utama BNPB, Dody Ruswandi saat penyerahan DSP di Lubuk Alung, Kamis (14/9). (*)