Wall Street Berakhir Di Rekor Tertinggi Didukung Data Ekonomi Positif

id Wall Street

Wall Street Berakhir Di Rekor Tertinggi Didukung Data Ekonomi Positif

Wall Street. (Reuters)

New York, (Antara Sumbar) - Bursa saham Wall Street berakhir di rekor tertinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), hari perdagangan pertama untuk kuartal keempat, karena para investor mencerna sejumlah data ekonomi penting.

Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 152,51 poin atau 0,68 persen menjadi berakhir di 22.557,60 poin.

Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup naik 9,76 poin atau 0,39 persen menjadi 2.529,12 poin, dan indeks komposit Nasdaq menguat 20,76 poin atau 0,32 persen menjadi ditutup pada 6.516,72 poin.

Di sektor ekonomi, aktivitas ekonomi di sektor manufaktur meningkat pada September, dan ekonomi secara keseluruhan tumbuh untuk bulan ke 100 berturut-turut, menurut laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management (ISM).

Indeks manufaktur, yang juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer (PMI), tercatat 60,8 pada September, meningkat dari angka Agustus sebesar 58,8.

Belanja konstruksi AS berbalik naik atau "rebound" pada Agustus, setelah dua bulan mengalami penurunan.

Departemen Perdagangan mengatakan pada Senin (2/10) bahwa pengeluaran konstruksi mencapai 1,22 triliun dolar AS, 0,5 persen di atas perkiraan Juli yang direvisi, dan 2,5 persen di atas angka Agustus tahun lalu.

Pemerintah Trump dan Kongres Partai Republik AS pekan lalu merilis sebuah kerangka kerja terpadu untuk reformasi kode pajak, yang akan mengurangi tingkat pajak untuk bisnis dan individu, sementara tidak memiliki rincian tentang bagaimana mengkonsolidasikan posisi fiskal dalam menghadapi pemotongan pajak yang besar tersebut.

Para analis mengatakan kegembiraan berlanjut sepanjang minggu dan mengangkat pasar ekuitas.

Sementara itu, saham operator kasino jatuh pada Senin (2/10) setelah penembakan mematikan di Las Vegas. MGM Resorts International, yang memiliki hotel Mandalay Bay di dekat tempat penembakan tersebut terjadi, turun 5,52 persen menjadi ditutup pada 30,77 dolar AS per saham. (*)