Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menggelar bursa kerja atau job fair untuk mengurangi pengangguran terbuka di kabupaten ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat Nasrizal di Arosuka, Senin, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah setempat yang telah memperhatikan penyerapan tenaga kerja di wilayah tersebut.
Penyelenggaraan job fair yang pertama di Kabupaten Solok ini merupakan yang kedua diadakan oleh kabupaten/kota di Sumbar, dan diharapkan dicontoh oleh daerah lainnya.
"Job fair ini untuk penyebarluasan informasi lowongan kerja kepada pencari kerja sebagai upaya memgurangi pengangguran terbuka di Solok khususnya," ujarnya lagi.
Sekitar 2,26 juta pengangguran atau 5,58 persen masih ada di Sumbar. Tingginya angka pengangguran di kota/kabupaten di provinsi itu akan terus bertambah setiap tahun ketika lulusan perguruan tinggi dan SMA menyelesaikan pendidikannya.
Menurutnya, tingginya angka pengangguran disebabkan beberapa hal, seperti pertumbuhan kesempatan kerja yang masih belum optimal, tingkat kemampuan pencari kerja yang masih kurang, apalagi tidak seimbang pencari kerja dengan lowongan yang ada.
Ia berharap usaha pemerintah daerah mengadakan job fair dapat memperluas kesempatan kerja dalam dan luar negeri bagi lulusan daerahnya, dan setidaknya mengurangi angka pengangguran.
"Adanya lowongan kerja merupakan indikasi pertumbuhan ekonomi. Harapan pemerintah provinsi, terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak mungkin," ujar dia pula.
Pemkab dapat mengalokasikan anggaran untuk mengadakan job fair setiap tahun, sehingga terus ada pengurangan angka pengangguran.
Pada Februari 2018 akan diadakan job fair di Provinsi Sumbar yang bertepatan dengan Hari Pers Nasional.
Peserta job fair" ini terdiri dari 26 perusahaan yang memiliki sekitar 1.360 lowongan kerja.
Ketua DPRD Kabupaten Solok Hardinalis mengatakan agar pencari kerja jangan hanya mencari kerja, tapi harus berusaha membuat usaha atau mencoba berwirausaha.
"Yakin dengan kompetensi yang dimiliki, dan berusaha sebaik mungkin memenuhi standar perekrutan kerja agar dapat mudah beradaptasi," ujarnya lagi.
Bupati Solok Gusmal mengatakan banyak pencari kerja lulusan perguruan tinggi yang tidak mendapatkan pekerjaan karena berbagai alasan.
"Salah satunya masih ada mindset ingin jadi PNS, padahal pekerjaan ini terbatas, pencari kerja harus berpikiran luas mencari alternatif kerja lain," ujarnya.
Ia menyebutkan tingkat pengangguran di Solok mencapai 3,92 persen atau sekitar 6.600 pencari kerja.
Gusmal menyarankan agar pencari kerja jangan terlalu banyak pilih perusahaan, takutnya malah tidak jadi mendaftar.
"Tingkatkan kemampuan, asuhan orang tua yang tidak membolehkan anaknya keluar daerah membuat kemampuan dan pengalaman anak terbatas," katanya lagi.
Menurutnya, perusahaan harus memberikan informasi yang seluas-luasnya, sehingga pencari kerja mudah memilih dengan tepat, sesuai kualifikasi masing-masing. (*)
Berita Terkait
Ganjar usai debat: Saya orang yang fair
Senin, 8 Januari 2024 7:17 Wib
Wali Kota Solok sebut bursa kerja upaya pemkot atasi pengangguran
Selasa, 5 Desember 2023 20:39 Wib
Bursa kerja Kota Solok tawarkan 252 lowongan pekerjaan
Selasa, 5 Desember 2023 10:39 Wib
Pemkot adakan Job Fair kurangi angka pengangguran di Kota Solok
Selasa, 14 November 2023 4:59 Wib
Garuda Indonesia gelar Online Travel Fair, tawarkan diskon tiket hingga 80 persen
Selasa, 21 Maret 2023 14:15 Wib
Job Fair Bekasi
Kamis, 16 Maret 2023 13:15 Wib
Garuda Indonesia Travel Fair
Jumat, 28 Oktober 2022 16:27 Wib
Stand Edu Fair ramai dikunjungi orang tua dan calon mahasiswa
Jumat, 2 September 2022 16:47 Wib