Puskesmas Sasak Perkuat Kewaspadaan Penyakit Demam Berdarah

id DBD

Puskesmas Sasak Perkuat Kewaspadaan Penyakit Demam Berdarah

Ilustrasi. (Antara)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Puskesmas Sasak, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu.

"Kasus DBD di Sasak pada Bulan Agustus lalu meningkatkan dan kita meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya cara dengan melakukan fogging dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi risiko terdampak DBD," kata Kepala Tata Usaha Puskesmas Sasak, Zulfa Yenti di Simpang Empat, Minggu (1/10).

Ia mengatakan petugas kesehatan dari Puskesmas Sasak saat ini tengah berupaya mencegah merebaknya kasus di DBS di daerah tersebut.

Sebab, pada bulan Agustus lalu daerah tersebut hampir mendekati kejadian luar biasa kasus DBD.

Tercatat pada Bulan Agustus lalu tercatat sebanyak lima orang pasien yang dinyatakan positif DBD. Seluruh pasien tersebut terpaksa di rujuk ke rumah sakit, bahkan beberapa di antaranya di rujuk ke Rumah Sakit yang ada di Kota Padang untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

"Untuk itulah mengantisipasi terjadi penambahan jumlah kasus DBD, petugas dan Dinas Kesehatan sudah melakukan fogging dan goro bersama dengan masyarakat untuk menjaga kebersihan," katanya.

Menurutnya peningkatan kasus DBD beberapa bulan lalu sudah diatensi oleh Dinas Kesehatan Pasaman Barat dan sejumlah dinas terkait.

Saat ini pihaknya tengah melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat agar membersihkan, menimbun membakar barang-barang yang memancing berjangkitnya nyamuk DBD.

Pihaknya dalam waktu dekat bersama Dinas

Kesehatan juga akan melakukan fogging kedua di sejumlah titik rawan perkembangan nyamuk penyebab DBD.

Sebab di sekitar wilayah kerja Puskesmas Sasak masih banyak terdapat selokan atau lingkungan kumuh sebagai sarang nyamuk.

Selain kasus DBD, Puskesmas tersebut juga mencatat peningkatan sejumlah kasus seperti Ispa dengan sebanyak 121 kasus dan disusul dengan gas kritis sebanyak 74 kasus serta penyakit kulit.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar menjaga kesehatan badan dan lingkungan untuk menghindari dari DBD dan penyakit lainnya. (*)