Seorang Polisi Bangun Rumah Warga dengan Tabungannya

id Polisi bangun rumah

Seorang Polisi Bangun Rumah Warga dengan Tabungannya

Rumah Keluarga Samuni dibongkar untuk dibangun kembali (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Seorang polisi Bhabinkamtibmas Polsek IX Koto Sungai Lasi, Bripka Maihendri membantu membangun rumah Samuni (85) yang tidak layak huni di Nagari Indudur, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok dengan menggunakan tabungan pribadinya.

"Saya itu pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang sering turun ke lapangan, memang bertugas membantu masyarakat. Saat tidak sengaja bertemu Pak Samuni, hidupnya susah sekali, sama dengan keadaan saya saat kecil dulu," kata polisi Bhabinkamtibnas Bripka Maihendri di Indudur, Sabtu.

Ia mengatakan keadaan fisik Samuni tidak bisa melihat dan hanya hidup dengan istrinya Saniar (67) dari hasil penjualan telur empat ekor itik. Sementara kedua anaknya hidup di luar Sumbar hanya cukup untuk keluarganya sendiri.

"Rumahnya sudah tidak layak huni, tidak ada tempat Mandi Cuci Kakus (MCK), untuk lauk makan biasanya keluarga itu pakai garam saja," ujarnya.

Ia mengaku prihatin dengan keadaan keluarga Samuni, karena ia teringat masa lalunya yang juga berasal dari keluarga kurang mampu.

Bripka Maihendri merupakan seorang anggota polisi Bhabinkamtibnas dari Polres Solok Kota yang menabung dari usahanya beternak itik selama empat tahun terakhir sejak 2013 untuk bisa membantu warga yang tidak layak huni.

Sementara itu, Kasat Kamtibnas Polres Kota Solok, AKP Isburman mengatakan sangat mengapresiasi anggotanya yang bisa membantu meringankan beban masyarakat.

"Bukan hanya dari mengamankan ketertiban daerahnya, tapi membantu ekonomi masyarakatnya, sampai rela membuatkan rumah dari dana pribadi," ujarnya.

Ia berharap polisi lain di Indonesia juga ada yang bisa mengikuti tindakan mulia seperti yang dilakukan Maihendri, dan masyarakat sekitar dapat mendukung pembangunan rumah tersebut dengan bergotong royong.

"Kami juga pernah menawarkan untuk membantu dana untuk pembangunan kembali rumah tersebut, tapi bripka Maihendri tetap berniat membangun rumah Samuni sampai selesai dengan biaya pribadi," ujarnya.

Sedangkan Istri Samuni (Saniar) mengatakan sangat terbantu dengan adanya bedah rumah yang dilakukan oleh bripka Maihendri.

Ia mengaku tidak memiliki biaya untuk memperbaiki rumahnya yang sudah bocor, dindingnya keropos, dan lantainya yang kayunya sudah tidak kuat.

"Saya senang sekali, sekarang rumah baru akan dibangun, jadi suami saya tidak kesulitan untuk ke kamar mandi," ujarnya. (*)